EKBIS.CO, SEMARANG -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai menurunnya peringkat daya saing Indonesia tak berarti upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing negara tak maksimal. Menurut dia, bisa jadi negara lain justru berupaya lebih keras sehingga dapat memperbaiki peringkat daya saing mereka dan menyebabkan peringkat Indonesia menurun.
"Bisa saja kita maju tapi negara lain lebih maju. Kalau daya saing ukurannya perbandingan negara lain. Daya saing ekonomi bisa diukur dan juga ditingkatkan tergantung apa yang kita buat. Secara angka tahun ini kita mengalami penurunan, artinya bisa saja kita baik tapi negara lain lebih baik lagi," kata JK dalam acara Dies Natalis Universitas Diponegoro, Semarang, Sabtu (15/10).
Ia mengatakan, untuk meningkatkan daya saing maka pelaku usaha perlu berupaya memperbaiki kualitas produksinya dengan harga yang lebih murah serta lebih cepat. Sebab, tingkat persaingan antarnegara dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pun semakin ketat, di samping juga terjadi peningkatan kerja sama.
JK juga menyampaikan tingkat teknologi juga dapat mempengaruhi daya saing suatu negara. Ia pun mengakui indeks daya saing Indonesia lebih rendah dibandingkan sejumlah negara tetangga lainnya. Karena itu diperlukan upaya perbaikan dan juga peningkatan kinerja sehingga dapat mendorong kemajuan bangsa.