EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan, Bay M Hasani, mengatakan untuk optimalisasi dryport pemerintah baru akan melakukan sosialisasi kepada importir, Selasa (18/10). Sosialisasi ini nantinya juga untuk meminta pendapat dan pandangan para importir selaku pengguna dryport dan pelabuhan mengenai percepatan proses dwelling time.
Bay menjelaskan, konsep optimalisasi dryport untuk memangkas proses dwelling time ini memang digadang gadang untuk proses yang lebih efisien. Bay menjelaskan, pihaknya sudah diminta oleh Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, untuk memberikan sosialiasi kepada para importir.
"Sesuai arahan Pak Menko, semua dikumpulkan dulu ini importir, duduk bersama. Maupun kepada importir kita jelaskan dulu untung dan ruginya apa dari dryport, kelebihannya apa dari Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Bay di Kantor Kemenko Maritim, Senin (17/10).
Bay menjelaskan, memang rencana pemerintah untuk memangkas proses dwelling time ini tidak bisa langsung berbentuk regulasi. Bagaimanapun menurut Bay hal ini juga harus menyesuaikan kebutuhan importir. "Tidak bisa ujung-ujungnya langsung membuat regulasi ke dryport, ini tidak menyelesaikan masalah maka harus dikaji terlebih dahulu," ujar Bay.
Bay menjelaskan, nantinya para importir yang memiliki tujuan Cikarang direncanakan oleh pemerintah akan langsung diplot ke Cikarang. Proses di pelabuhan tanjung priok hanya sebatas bongkar muat barang. Untuk tahap clearance dan pemeriksaan akan langsung dilakukan di Dryport Cikarang.