EKBIS.CO, JAKARTA -- Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan asumsi rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp 8 triliun pada 2017. Angka itu meningkat dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp 6,6 triliun.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyampaikan bahwa penetapan itu berdasarkan hasil estimasi dan analisis data historis yang didukung implementasi inisiatif seperti pendirian lembaga securities financing serta relaksasi transaksi marjin.
"Inisiatif yang digagas bursa itu diharapkan mendukung rencana BEI untuk meningkatkan nilai transaksi dan likuiditas pasar, karena investor lebih leluasa bertransaksi secara marjin dan memiliki lebih banyak pilihan saham marjin," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/10).
Ia menambahkan bahwa target itu dibuat dengan mempertimbangkan adanya peningkatan perekonomian nasional pada 2017 mendatang. Asumsi indikator makroekonomi pada 2017 adalah pertumbuhan ekonomi diperkirakan sekitar 5,1 persen dengan laju inflasi pada kisaran 4persen plus minus 1 persen.
Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-day (Reverse) Repo Rate berada di level 5 persen. Rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada 2017 diproyeksikan berada pada level Rp 13.300.
Selain itu, lanjut Tito, pihaknya juga akan fokus untuk meningkatkan kualitas dan kualitas perusahaan tercatat atau emiten. Diharapkan BEI dapat mencapai target 35 emiten baru melalui penawaran umum perdana saham (IPO), serta sebanyak 60 emiten melakukan pencatatan tambahan (right issue dan saham bonus).