EKBIS.CO, NEW DELHI -- Sejumlah bank besar India mengambil langkah-langkah keamanan di tengah kekhawatiran adanya ancaman keamanan terhadap lebih dari 3,2 juta kartu kredit. Beberapa bank terdampak telah meminta pelanggan mereka mengubah kode keamanan. Mereka juga memblokir dan mengganti kartu kredit.
Seperti diberitakan BBC Jumat (21/10), pelanggaran diduga disebabkan oleh malware pada jaringan ATM. Beberapa pelanggan mengeluhkan bahwa sejumlah besar uang telah diambil dari rekening mereka.
Sejauh ini, Bank India telah mengeluarkan hampir 700 juta kartu debit. Angka itu lebih kecil dibandingkan dengan banyak negara lain. Sementara pemerintah berusaha menjual kartu sebagai metode bebas risiko pembayaran dibanding dengan menggunakan uang fisik. Tidak banyak yang yakin bahwa bank-bank mengambil langkah-langkah keamanan siber yang cukup.
Kepala Layanan Forensik di KPMG India Mohit Bahl mengatakan, semua Bank India memiliki protokol keamanan siber sebanding dengan rekan-rekan internasional mereka. "Tapi mereka tidak kuat terus-menerus memantau dan memperbarui langkah-langkah keamanannya," ujarnya.
Pelanggaran seperti ini diakuinya bisa terjadi di mana saja di dunia. Karena sektor perbankan dan jasa keuangan memang sangat rentan. Ia menambahkan, total 194.612 dolar AS telah ditarik, terutama di Cina dan Amerika Serikat melalui transaksi penipuan yang mempengaruhi 19 bank dan 641 pelanggan.