Jumat 28 Oct 2016 12:16 WIB

Perkembangan e-Commerce Jadi Tantangan di Industri Logistik

Red: Hazliansyah
Ekspor Semester Pertama. Aktifitas bongkar muat peti kemas saat pagi di Jakarta International Container Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Ekspor Semester Pertama. Aktifitas bongkar muat peti kemas saat pagi di Jakarta International Container Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/7).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi global yang melambat memberi dampak terhadap industri logistik. Terutama dalam sektor layanan ekspor dan impor.

"Kita sama-sama tahu kondisi ekonomi global mengalami perlambatan. Nasional sendiri juga jadi terkena dampaknya. Walaupun kita harus tetap optimis," ujar Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Kamis (27/10) di Jakarta.

Yukki menjelaskan, sektor industri logistik transportasi laut, khususnya bidang ekspor dan impor telah mengalami penurunan signifikan. Itu sudah terjadi sejak tahun 2012 lalu. "Sehingga tentunya berdampak pada manufaktur kita," ujar Yukki.

Ekspor juga mengalami penurunan karena harga komoditi yang kurang baik walau tetap ada pertumbuhan.

Sementara untuk industri domestik dikatakan Yukki relatif stabil. Biasanya di semester akhir tahun akan terjadi kenaikan. Diantaranya disebabkan dengan banyaknya hari besar sehingga terjadi peningkatan stok di lapangan.

"Goverment spending juga meningkat terkait penyerapan anggaran baik di APBN dan APBD. Termasuk sektor swasta biasanya akan merilis budgetnya di akhir tahun dalam kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan," kata dia.

Sementara khusus angkutan udara, dengan adanya perubahan pola perdagangan dunia, dimana pola e-commerce meningkat tajam memberikan dampak yang positif. Ia menyebut pertumbuhan ekspor dan impor mencapai empat persen sementara di domestik hampir mencapai angka 14 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement