EKBIS.CO, BANDUNG -- Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Indonesia Automotive Institute (IAI) tengah mempersiapkan pembuatan model (prototype) mobil untuk perdesaan. Mobil ini diharap bisa membantu masyarakat perdesaan dalam menjalankan aktivitas bertani dan berkebun.
Presiden IAI I Made Dana Tangkas mengatakan, Indonesia memiliki banyak membuat mobil dalam bentuk model. Mulai dari mobil listrik hingga mobil Esemka yang dulu ramai diperbincangkan. Namun mobil-mobil ini belum bisa dikembangkan karena bentuk mobil belum terlalu sempurna. Selain itu belum adanya industri untuk mengembangkan kendaraan membuat model mobil yang ada belum bisa disempurnakan.
"Pembuatan model kendaraan juga sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat kita," kata Made Dana, dalam acara forum industri, di Bandung, Jumat (28/10).
Made menjelaskan, mobil untuk perdesaan akan menjadi kendaraan yang siap dikembangkan oleh pemerintah. Selama ini, kata dia, memang banyak kendaraan yang dibuat khusus untuk daerah pertanian dan perkebunan. Namun harganya terlalu mahal bagi masyarakat pedesaan.
Melihat hal tersebut, pemerintah lebih memilih dalam mengembangkan kendaraan khusus perdesaan. Meski kecepatan yang dihasilkan tidak sama dengan kendaraan yang ada di jalanan kota, tapi kekutan mobil ini bisa dipakai untuk mengangkut hasil pertanian.
"Ya kecepatannya maksimal 60 Km per jam misalnya. Tapi dia kuat buat nanjak dan masuk-masuk ke lahan pertanian atau perkebunan," ujarnya.
Menurut Made, komponen yang digunakan juga akan memakai komponen hasil industri kecil menengah (IKM) dari dalam negeri. Sebab saat ini IKM yang membuat komponen mobil di Indonesia sudah banyak, dan produk yang dihasilkan mumpuni.
Rencananya, persiapan produksi model kendaraan ini bisa rampung pada pertengahan 2017. Jika model kendaraan telah layak, maka baru akan dilanjutkan dengan membangun industri agar produksi kendaraan bisa dalam jumlah banyak.
Sementara, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektonika Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan menjelaskan, sesuai dengan rencana induk pembangunan industri nasional (Ripin) 2015-2019, salah satu yang akan dikembangkan oleh pemerintah dalam industri kendaraan bermotor adalah perbaikan sektor komponen otomotif. Ini sejalan dengan keinginan pemerintah membangun sejumlah model kendaraan, termasuk kendaraan khusus di perdesaan.
Dalam memperkuat sektor ini, Kemenperin menggandeng sekolah menengah kejuruan (SMK) di Klaten dan Solo dalam hal pengembangan bodi mobil serta perikatan kendaraan. "Harapannya sumber daya manusia di sini (Indonesia) memiliki kompetisi di industri komponen dan perakitan. Jadi ke depan kita bisa semakin baik dalam industri otomotif," kata Putu.