EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak di pasar Amerika Serikat turun pada Kamis (10/11) atau Jumat (11/11) pagi WIB karena investor mengalihkan fokus mereka dari kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS ke meningkatnya kekhawatiran atas kelebihan pasokan minyak global.
Pada Kamis (10/11), Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan proyeksi produksi minyak dari negara-negara di luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada tahun depan. IEA mengatakan negara-negara non-OPEC akan melihat pertumbuhan produksi hampir 500 ribu barel per hari, meningkat 110 ribu barel dari estimasi badan itu pada bulan lalu.
"Ini berarti bahwa pada 2017 bisa menjadi tahun lain pertumbuhan pasokan global tanpa henti sama dengan yang terlihat pada tahun 2016," kata IEA.
Pada sesi sebelumnya, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya bahwa cadangan minyak mentah AS naik 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 November menjadi 485,0 juta barel, lebih tinggi dari konsensus pasar.
Patokan harga AS, minyak mentah jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember kehilangan 0,61 dolar AS menjadi menetap di 44,66 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan harga global, minyak mentah jenis Brent Noth Sea untuk pengiriman Januari, turun 0,52 dolar AS menjadi ditutup pada 45,84 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.