EKBIS.CO, BANDUNG -- Tak berlebihan jika negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI tahun ini menunjuk Bio Farma sebagai tuan rumah workshop Produksi Vaksin Negara Islam. Bagi kepala Bagian KTSS, Biro KTLN Kementerian Sekretariat Negara, Mukhammad Fahruuozi, program pelatihan ini karena sejalan dengan program Nawacita Pemerintah Republik Indonesia. Yaitu meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar Internasional.
Melalui promosi kapasitas Indonesia di bidang produksi vaksin Indonesia kepada negara-negara OKI, diharapkan industri vaksin Indonesia mampu dipasarkan secara masif oleh negara-negara OKI dan dunia dan pada gilirannya sekaligus mendorong kemajuan negara-negara Islam.
"Pada akhirnya, workshop ini diharapkan menghasilkan pemikiran-pemikiran dalam mentransformasikan dan kemandirian negara Islam dalam memproduksi vaksin dan penggunaannya bagi kemanfaatan dan kesehatan manusia,” katanya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (11/11).
Dia mengatakan Indonesia perlu mensosialisasikan keberhasilan dan berbagi dengan negara lainnya, khususnya negara Islam, guna mendorong kepercayaan negara-negara Islam terhadap Indonesia. Keterlibatan Bio Farma dalam program KSST Indonesia menunjukkan komitmen kuat non-state actors dalam mempromosikan kapasitas yang dimiliki Indonesia terhadap negara-negara Islam yang membutuhkan.
“Karena Indonesia melalui Bio Farma diberikan tanggung jawab sebagai center of excellence di bidang vaksin dan peran ini sudah lama dilakukan oleh perusahaan,” katanya.
Corporate Secretary Bio Farma, M Rahman Rustan menyebutkan, sejumlah sesi akan membahas terkait isu kemandirian. Selain itu, pada akhir acara akan dilakukan field visit untuk melihat langsung proses produksi, riset dan pengembangan, serta fasilitas produksi vaksin Bio Farma, juga ada sesi memperkenalkan potensi Indonesia dengan keanekaragaman hayati serta kekayaan budaya serta potensi pariwisata.
Baca juga: Bio Farma Tuan Rumah Workshop Produksi Vaksin Negara Islam