EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi secara detail 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak. Basir menerangkan proyek tersebut bagian dari perencanaan beberapa tahun lalu di jajaran direksi sebelumnya.
"Itu proyek lama, enam, tujuh, delapan tahun yang lalu. Sudah dievaluasi satu persatu," katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/11).
Basir mengungkapkan, dari hasil evaluasi, PLN sudah menemukan solusi untuk sebagian dari keseluruhan jumlah proyek tersebut. Sebanyak 17 proyek lainnya, kata dia, masih menunggu pengkajian ulang. "Sedang menunggu kepastian hukum sama pendanaanya, karena mesti didatangi satu per satu, dihitung ulang para ahli yang menangani, baru diputuskan," ujarnya.
Basir mengatakan awalnya beberapa BUMN dan swasta ikut dalam tawar menawar pembangunan 17 proyek itu. Namun dalam perjalanan belum ada tindak lanjut. Saat menyusun perencanaan, menurut dia, pembangunan proyek itu dihadapkan pada berbagai masalah."Misalkan lahan ternyata gambut, dan sulit dicapai dari jalan provinsi, karena harus bangun infrastruktur jalan, terus untuk break water" tutur Basir.
PLN, kata dia mengambil langkah sesuai Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016. Perusahaan plat merah itu perlu menghitung dari segi keuntungan. Kemudian baru diputuskan apakah akan ada pembangunan baru ataukah melanjutkan 17 proyek yang mangkrak itu.
"Apakah narik transmisi, mana yang harus didahulukan apakah kami bangun jenset di situ. Nah, keputusan-keputusan ini yang kami sudah lakukan di 17 lokasi," tutur Basir.