EKBIS.CO, JAKARTA -- Pada 2 Desember nanti digadang-gadang akan ada aksi demo besar-besaran terkait kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Bahkan buruh pun disebut bakal turun ke jalan dan bergabung dalam aksi ini.
Satu hal yang sangat disayangkan adalah ikutsertanya buruh dalam aksi tersebut. Keikutsertaan para buruh ini dinilai bukan memberikan manfaat, justru akan lebih banyak mempengaruhi iklim usaha di dalam negeri.
"Yang pengaruh terhadap kenyamanan. Lagian kalau buruh nimbrung ini bukan hanya bicara aksi soal politik lagi," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan Anton J Soepit, Kamis (24/11).
Dia mengatakan, kenyamanan investasi dan iklim usaha yang tengah dibangun pemerintah kalau dibiarkan berlarut-larut seperti ini jelas akan pudar. Usaha yang susah payah dibangun nantinya tidak akan ada manfaat lagi.
Menurutnya, investasi dan iklim usaha memerlukan kenyamanan bukan hanya dari aspek hukum, tetapi juga aspek lain seperti rutinitas produksi yang berjalan lancar. Ketika aksi demo buruh diulang terus menerus, maka produksi industri akan tersendat dan berpengaruh pada hasil produksi yang sudah dirancang jauh-jauh hari.
Apalagi aksi buruh saat ini lambat laun semakin menjadi. Mereka kerap menutup akses jalan hingga 'memaksa' pekerja lain untuk berhenti. Jika ini masih terjadi sudah pasti investor pun pikir ulang untuk berinvestasi di Indonesia.
"Jangan lupa, pengangguran dan kemiskinan kita masih angka tinggi, dan ini butuh investasi untuk memperbaiki itu," paparnya.
Anton juga berharap agar aparat penegak hukum tidak terlalu sering memberi akses atas aksi yang kerap dilakukan. Kalau aparat membiarkan orang demo dengan jumlah banyak dan menutup akses distibusi barang, ini juga tidak memberikan kenyamanan pada pelaku usaha.