EKBIS.CO, BANDUNG -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali membuka lelang Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi Gunung Ciremai, Kuningan. Pemerintah pusat merencanakan WKP Gunung Ciremai untuk dikembangkan sebesar 55 megawatt (MW) dan diharapkan dapat berproduksi pada 2025.
WKP Gunung Ciremai yang terletak di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka ini memiliki potensi sumber daya panas bumi setara 150 MW. Kepala Dinas ESDM Jawa Barat Eddy M Nasution yang juga menjadi tim yang terlibat dalam proses lelang tersebut mengatakan meski terkesan berat, namun proyek Ciremai memang harus dilanjutkan karena potensinya signifikan.
Lelang WKP dikatakannya akan menentukan berapa besar potensi panas bumi yang ada di Ciremai, karena itu Pemkab Kuningan dituntut untuk mengawal ini. “Pemerintah akan jalan terus dan akan kembali melakukan tender Wilayah Kerja (WK) Panas Bumi Gunung Ceremai sebelum akhir tahun ini. Pemerintah daerah harus intensif juga ke lapangan karena ini penting bagi Kuningan,” kata Eddy saat dihubungi, Ahad (27/11).
Eddy mengakui memang masih banyak penolakan dari warga terkait proyek penambangan panas bumi di Gunung Ciremai. Di mana beberapa masyarakat adat memandang bahwa Ciremai tidak boleh dikotori industri.
“Di masyarakat ada efek kepedulian lingkungan yang berlebihan, mereka khawatir Ciremai dipakai seluruhnya untuk panas bumi. Wilayah panas bumi memang kelihatannya besar, tapi eksploitasinya sendiri di dalam tanah. Kekhawatiran air berkurang tidak juga karena dikembalikan lagi ke reservoar,” ujar Eddy.
Dia mengakui investasi panas bumi di Jawa Barat sejauh ini masih lemah meski potensi kawasan tersebut disebut paling tinggi di Indonesia. Mahalnya biaya eksporasi dinilai pihaknya membuat minat investor menciut untuk menanamkan modal. Walaupun begitu, ia optimistis dengan pengembangan panas bumi di Gunung Ciremai saat ini.