Rabu 14 Dec 2016 17:42 WIB

Pertamina Tambah Pasokan Elpiji Jelang Libur Akhir Tahun

Rep: eko widiyatno/ Red: Budi Raharjo
Salah satu pangkalan gas Elpiji 3 kg. (ilustrasi)
Foto: Republika/Darmawan
Salah satu pangkalan gas Elpiji 3 kg. (ilustrasi)

EKBIS.CO, PURWOKERTO -- Pertamina memutuskan untuk menambah pasokan elpiji 3 kilogram (kg) menjelang masa liburan akhir tahun 2016. Sebelumnya sempat terjadi kelangkaan elpiji 3 kg di Banyumas.

"Kita akan tambah sebanyak 12 persen dari kondisi pasokan bulanan. Dengan tambahan pasokan ini, kami harapkan kebutuhan elpiji bisa terpenuhi," jelas Sales Eksekutif Elpiji Pertamina wilayah Jateng bagi barat, Bastian Nugroho, Rabu (14/12).

Menurutnya, pada November 2016 lalu, pasokan elpiji 3 kg di wilayah Kabupaten Banyumas mencapai sebesar 1.039.630 tabung. Dengan penambahan sebesar 12 persen ini, maka pada Desember 2016 ini, pasokan akan menjadi 1.227.720 tabung.

Dia menyebutkan, penambahan pasokan tersebut sebenarnya baru akan dilakukan pada pekan kedua dan keempat. Namun karena sempat terjadi penambahan permintaan yang cukup banyak, maka ada penambahan pasokan pada pekan kedua ditambah lagi sebanyak 4 persen.

Dengan berbagai kebijakan tersebut, Bastian menilai, penambahan pasokan tersebut mestinya akan mencukupi kebutuhan masyarakat terhadap elpiji 3 kg. "Seharusnya cukup, karena penambahannya sudah cukup banyak," jelasnya.

Sebelumya, di beberapa wilayah di Kabupaten Banyumas sempat terjadi kelangkaan elpiji 3 kg. Yati (43), warga miskin Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, mengaku sudah lebih dari sepekan kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg.

Karena kesulitan mengganti kebutuhan bahan bakar dengan kayu bakar pada musim penghujan seperti sekarang, dia harus keliling dari satu pengecer ke pengecer lain hingga ke tetangga desa. ''Itu pun sulit mendapatkan. Kalau pun ada, harganya naik hingga Rp 20 ribu. Padahal seharusnya, harga eceran elpiji 3 kg paling mahal Rp 18 ribu,'' jelasnya.

Kelangkaan ini, juga dikemukakan Sugeng (50), warga yang tinggal dengan mengontrak rumah tipe 21 di perumahan Tanjung Elok. Dia mengaku, sudah sepekan terakhir kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg. "Sebenarnya kalau ada tabung 5,5 kg, tidak masalah. Saya akan beli, meski pun sudah ada subsisi. Tapi elpiji tabung 5,5 kg ternyata juag susah didapat," katanya.

Dia mengaku kalau harus membeli elpiji 12 kg, tidak sanggup karena terlalu mahal. Kalau sudah memiliki tabungnya dan menukarkannya dengan tabung isi, maka dia harus membeli seharga Rp 150 ribu. "Padahal saya tidak punya tabung 12 kg. Jadi kalau mau beli gas 12 kg, saya harus mengeluarkan uang lebih dari Rp 600 ribu. Saya tidak sanggup," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement