EKBIS.CO, BANDUNG -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tbk. BJB ikut menyumbangkan dana kemanusiaan untuk korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, senilai Rp 1 miliar. Kepedulian bank bjb tersebut untuk korban bencana alam di Kabupaten Pidie, Aceh, mendapat apresiasi dari Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan.
"Dua jempol buat Bank bjb, walaupun belum hadir di Aceh, tapi kepedulian bank bjb sudah menjangkau sampai ke Aceh," ujar Aher sapaat Ahmad Heryawan, Selasa (20/12). Dia berharap, semoga apa yang diberikan oleh Pemprov Jabar maupun Bank BJB, bisa bermanfaat bagi masyarakat di Aceh.
Pada Senin (19/12), Pemprov Jawa Barat pun menyumbangkan dana sebesar Rp 4 miliar untuk korban gempa, di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh dirinya kepada Bupati Pide Jaya H Aiyub Abbas, di Poskomando Utama Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
"Total ada Rp 4 miliar bantuan yang berhasil kami himpun untuk korban gempa di Pidie, Aceh," katanya. Rinciannya, dari Pemprov Jabar sebesar Rp 2 miliar, kemudian Rp 2 miliar lagi dana dari masyarakat yang dihimpun oleh Baznas Jabar dan Rumah Zakat serta bank bjb melalui program CSR-nya.
Bantuan Rp 1 miliar dari bank bjb diserahkan langsung bersamaan dengan bantuan dari Provinsi Jabar senilai total Rp 4 miliar oleh Aher kepada Bupati Pide Jaya H Aiyub Abbas.
Menurut Direktur Utama Bank bjb Ahmad Irfan, bantuan tersebut merupakan bentuk komitmen kami untuk saudara-saudara di Aceh yang tertimpa musibah gempa bumi. Dia mengatakan, salah satu pilar di dalam program tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility Bank bjb adalah untuk dana tanggap bencana daerah.
"Untuk dana tanggap bencana daerah itu tidak hanya di Provinsi Jawa Barat saja, dan hari ini kita lihat di Aceh saudara-saudara kita sedang membutuhkan bantuan untuk recovery pembangunannya pascagempa," katanya.
Selain itu, kata dia, pemberian dana bantuan dari BUMD milik Pemprov Jabar tersebut merupakan bentuk kepedulian bank bjb terhadap masyarakat Aceh walaupun bank yang dipimpinnya belum hadir di Provinsi Aceh.
