Jumat 23 Dec 2016 13:57 WIB

Segera Daftar, Pemerintah Ingin Adakan Kontes Telolet

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah pelajar sekolah menuliskan pesan Om Telolet Om agar pengemudi bus membunyikan klakson di Jalan Sudirman, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/12).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Sejumlah pelajar sekolah menuliskan pesan Om Telolet Om agar pengemudi bus membunyikan klakson di Jalan Sudirman, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/12).

EKBIS.CO,  JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan rencananya untuk membuat "Kontes Telolet" bagi bus-bus yang memakai klakson dengan bunyi telolet terunik. Ide ini, lanjut Budi, berawal dari pemikirannya bahwa ternyata fenomena "Om Telolet Om" mampu mengangkat lagi kecintaan masyarakat terhadap moda transportasi bus. Kontes rencananya akan diadakan di Monas atau Ancol.

Namun, meski ia memberikan apresiasinya terhadap bus yang memodifikasi klaksonnya sehingga menghibur, Budi tetap mengimbau masyarakat agar tetap mengutamakan keselamatan dalam meminta "telolet". 

"Telolet kan kita senang. Apalagi saya senang musik. Itu menghibur. Jadi saya pikir kreativitas yang bagus ini harus dikembangkan dengan bagus. Bahkan nanti Kemenhub akan kerja sama dengan pihak tertentu untuk mengadakan kontes telolet. Kalau mungkin kita bikin DJ telolet dalam waktu 3 minggu," ujar Budi usia meninjau arus penumpang liburan akhir tahun di Stasiun Gambir, Jumat (23/12). 

Budi mengatakan, apresiasi yang diberikan pemerintah kepada fenomena "telolet", harus diikuti masyarakat dengan menaati rambu-rambu lalu lintas. Budi menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh membahayakan dirinya dan keselamatan bus yang melintas dengan meminta telolet di tengah jalan raya. Selain itu, Budi mengingatkan pemilik bus dan pengemudi bus agar tidak menggunakan telolet dengan desibel (intensitas suara) tinggi.

"Itu (telolet) dilarang kalau desibel melebihi. Kalau desibel tertentu gapapa. Yang kita imbau itu jangan dilakukan di tengah jalan," ujar Budi.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement