EKBIS.CO, JAKARTA -- Naiknya harga daging sapi di penghujung tahun menjadi keluhan sendiri bagi para pedagang daging. Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Minggu, Didi mengatakan, daging beku yang disubsidi dari pemerintah dengan harga miring justru sepi dari peminat.
"Sepi, daging impor yang harganya Rp 80 ribu- Rp 90 ribu per kilogram jarang ada yang mau beli. Banyak yang suka daging lokal segar," ujarnya saat ditemui di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (26/12).
Didi menjelaskan, kualitas daging beku yang disubsidi pemerintah sepi peminat karena tekstur dan kesegaran daging acap kali menjadi pertanyaan para konsumen. "Liat bedanya, makanya sepi pembelinya biarpun murah," ujarnya sambil memberikan perbandingan tekstur dan warna daging lokal dan subsidi di lapaknya.
Tekstur daging beku memiliki warna lebih pucat dari daging segar dan terlihat berair menjadikan pelanggannya berpikir dua kali untuk membeli. Hal serupa juga dijelaskan oleh pedagang daging sapi di Pasar Senen, Dimas yang mengatakan, daging beku atau daging subsidi dari pemerintah tidak terlalu diminati oleh masyarakat. "Paling yang beli ya warung makan, langganan rumah makan," ujarnya saat ditemui di Pasar Senen, Senin (26/12).
Dimas berharap pemerintah mampu mengontrol harga daging sapi lokal agar harga bisa terjangkau untuk masyarakat. "Harapan kami sebagai pedagang daging. Daging lokal itu bisa sampai harga Rp 80 ribu per kilogram, paling tinggi Rp 85 ribu, biar orang kecil terjangkau bisa beli daging," ujarnya.