Jumat 30 Dec 2016 07:52 WIB

PLN Bima: Ratusan Pelanggan Masih Alami Kegelapan

Red: Angga Indrawan
Dua petugas PLN Area Bima mengecek suhu trafo gardu induk Bima yang sempat terkena banjir di Kelurahan Raba Dompu, Kota Bima, NTB, Senin (26/12).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Dua petugas PLN Area Bima mengecek suhu trafo gardu induk Bima yang sempat terkena banjir di Kelurahan Raba Dompu, Kota Bima, NTB, Senin (26/12).

EKBIS.CO, MATARAM -- PT Perusahaan Listrik Negara Area Bima, Nusa Tenggara Barat merilis sekitar 100 pelanggan di wilayahnya masih mengalami kegelapan. Ini terjadi karena satu gardu listrik belum bisa diperbaiki usai banjir bandang.

"Satu tiang di Dusun Kabanta, Kelurahan Rasanae, roboh. Kami kesulitan mengakses lokasi untuk memperbaiki karena terdapat longsor," kata General Manager PLN Wilayah NTB, Karyawan Aji, di Mataram, Kamis (29/12).

Secara umum, kata dia aliran listrik di Kota Bima pascabanjir bandang yang terjadi pada Rabu (21/12) dan Jumat (23/12) telah normal. Warga Kota Bima sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Untuk kondisi ketersediaan daya di Sistem Bima tidak lagi defisit. Total kemampuan daya saat ini mencapai 44 megawatt (MW). Sementara beban puncak sebesar 41 MW.

Sementara untuk jaringan tegangan menengah (JTM) dan jaringan tegangan rendah (JTR) penghubung Kota Bima - Sape, Kabupaten Bima, sudah beroperasi normal. Hal ini membuat sistem kelistrikan Sape tidak lagi defisit dan terisolasi. Sebelumnya, kata Aji proses perbaikan tiang listrik yang roboh ini juga terkendala oleh sulitnya akses ke lokasi karena putusnya jembatan Kodo, Rasanae Timur. PLN pun perlu memutar jalan sejauh 5 kilometer untuk menuju ke lokasi.

Sebanyak 80 personel teknisi dari Sumbawa, Mataram, Bali dan Jawa Timur, dikerahkan untuk melakukan upaya perbaikan usai banjir surut. "Tim kami bahkan berjuang memikul tiang yang berat ke lokasi tiang listrik yang roboh karena akses jalan yang longsor. Tapi kami bersyukur listrik Bima telah normal kembali," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement