Rabu 04 Jan 2017 20:14 WIB

BKPM Ingatkan Jangan Sampai Kehilangan Investasi dari Cina

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia tidak boleh membiarkan investasi lari ke negara lain. Terlebih penanaman modal dari negeri Cina yang jumlahnya cukup besar.

Kepala Badan Koordinasi Penananam Moda‎l (BKPM) Thomas Lembong menuturkan, Cina sudah pasti akan menjadi investor terbesar di Asia. Sebab, negara ini masih menjadi pemuncak perekonomian tertinggi di Asia. Sehingga tidak mungkin investasi dari negara tersebut kecil.

"Wajar jika Cina menjadi investor terbesar di banyak negara Asia, karena mereka merupakan negara dengan perekonomian terbesar," kata Lembong dalam konferensi pers, Rabu (4/1).

Menurutnya, sejauh ini Cina juga sudah banyak berinvestasi di negara-negara Asia Tenggara. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, hanya Indonesia yang tertinggal dari investasi Cina.

Bahkan Negara Tirai Bambu ini‎ telah berinvestasi di sejumlah negara yang mayoritas Muslim seperti Pakistan, Turki, Saudi Arabia dan negera Asia Tengah lain. Hanya Indonesia yang merupakan negara mayoritas Islam tapi minim investasi dari Cina.

"Negara lain menyedot habis-habisan modal dari Cina. Makanya kita akan sulit menolak itu, apalagi kita sedang bersaing dengan negara tetangga," ungkap Lembong.

Lembong menjelaskan, Cina memang banyak berinvestasi di negara Indonesia. Meski demikian, untuk tahun ini Cina belum bisa menduduki peringkat pertama sebagai investor dalam jumlah investasi. Negara yang masih banyak investasi adalah investor dari Singapura dan Jepang. Peringkat ketiga masih akan diisi Cina, atau Korea yang sekarang mulai banyak masuk ke Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement