EKBIS.CO, JAKARTA -- Harga cabai di Samarinda mencapai lebih dari Rp 200 ribu per kilogram (kg). Namun, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membantah hal tersebut.
"Ini saya luruskan. Ada Kadisnya tadi dan kita telepon langsung harganya itu Rp 40 ribu per kg. Itu sudah saya cek langsung," ujarnya kepada wartawan di sela-sela rapat kerja nasional di Jakarta, Kamis (5/1).
Ia mengatakan, jumlah produksi cabai di beberapa daerah seperti Kalimantan, Sulawesi dan Aceh diakui Amran relatif rendah sehingga perlu mendatangkan komoditas cabai dari sentra produksi. "Kalau di petani Rp 40 ribu per kg, di tangan pedagang Rp 50 ribu, bukan Rp 200 ribu," katanya.
Bahkan, kata dia, harga cabai di tingkat petani ada Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per kg. Sayangnya, di Jakarta sendiri harga cabai juga dinilai tinggi yang menyentuh Rp 110 bahkan Rp 120 per kg. Ia mengatakan, untuk mengatasinya perlu dilakukan pembenahan bersama Kementerian Perdagangan.
Persolannya, kata dia, komoditas cabai ada namun sulit panen. "Karena musim hujan la nina. Cabai ada di lapangan," tambahnya.
Kendala tersebut, menurut dia, tidak akan berlangsung lama dan ia menjamin stok cabai dalam kondisi aman. Itu artinya tidak akan dilakukan impor cabai untuk menurunkan harga.
"Nggak. Cukup, arahannya Pak Presiden Pak Menko distribusinya kita perbaiki," lanjut dia.