EKBIS.CO, PALEMBANG -- Pemerintah Kota Palembang melalui badan usaha milik daerah (BUMD) melalui PT SP2J (Sarana Pembangunan Palembang Jaya) pada 2017 akan memperluas jaringan gas kota untuk rumah tangga di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
“PT SP2J akan memperluas jaringan gas kota untuk konsumen di kawasan wilayah Poligon dan ke arah jembatan Musi II. Dua kawasan ini cukup potensial karena ada pemukiman penduduk masyarakat menengah ke atas meski ada di kawasan pinggiran kota,” kata Direktur Utama PT SP2J Ahmad Nopan, Kamis (5/1).
Menurut Ahmad Nopan, PT SP2J sebagai operator jaringan gas kota menargetkan memperluas jaringan pada 2017 dengan membangun seribu sambungan gas baru untuk gas rumah tangga.
Sebelumnya pada 2016 PT SP2J telah menambah 4.600 sambungan gas baru di tiga kawasan jalan Kasnariansyah, Talang Ratu, dan Kecamatan Ilir Timur (IT) I. “Untuk memperluas jaringan baru tahun lalu, PT SP2J telah mengalokasikan anggaran Rp 5,8 miliar,” ujarnya.
Pada 2015 BUMD milik Pemerintah Kota Palembang tersebut juga memperluas jaringan di Jalan Keluarga, Jalar Irigasi, dan Jalan Ogan untuk menjangkau sekitar 100 sambungan rumah tangga dengan panjang pipa mencapai 3.700 meter.
PT SP2J menjadi operator gas kota sejak 2010 setelah mendapat kepercayaan dari Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) untuk menyalurkan gas PT PGN kepada warga Palembang yang saat itu menjadi kota percontohan memanfaatkan gas alam untuk warganya bersama Kota Surabaya.
PT SP2J menjadi operator mengelola aset berupa satu unit rumah sektor utama (mrs), 22 rumah sektor, dan 3.311 sambungan rumah tangga. Kemudian jaringan gas rumah tangga pun berkembang. Pada 2013 PT SP2J melakukan investasi menambah aset sendiri yakni unit rumah sektor dan menambah konsumen pada 2015 menjadi 4.113 jumlah pelanggan.
Sebagai BUMD yang mengelola gas rumah tangga, aset PT SP2J terus berkembang dan melakukan pengembangan bisnisnya dan meraih keuntungan dalam bentuk aset berupa jaringan gas terus bertambah setiap tahun.
“Kami optimis ke depan jumlah pelanggan dan rumah tangga yang menggunakan gas akan tumbuh sekitar 15 persen pada 2017. Kami juga menerapkan cara bayar melalui sistem kredit untuk meringankan beban masyarakat pemasang atau konsumen baru sebesar Rp 3,5 juta per sambungan,” ujar Ahmad Nopan.