EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim pada akhir 2016 membukukan laba bersih sebesar Rp 1,03 triliun atau tumbuh sebesar 16,25 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yg sama tahun lalu sebesar Rp 808 miliar (audited).
Sedangkan laba sebelum pajak perseroan tumbuh sebesar 15,13 persen yoy atau sebesar Rp 1,45 triliun. "Pada tahun ini laba diprediksikan tumbuh 10 persen yoy atau meningkat sebesar Rp 1,59 triliun dari tahun 2016," Direktur Utama Bank Jatim, R Soeroso saat konferensi pers Analyst Meeting di Jakarta, Senin (9/1).
Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang dapat dihimpun yakni sebesar Rp 14,36 triliun atau tumbuh 12,61 persen yoy. Pertumbuhan tabungan siginifikan itu diperkuat dengan CASA (current account saving account) ratio Bank Jatim sebesar 78,21 persen. "Tahun ini pertumbuhan DPK ditargetkan sebesar 8,00 persen yoy," katanya.
Dari sisi penyaluran kredit, perseroan membukukan kredit sebesar Rp 29,67 triliun atau tumbuh 4,45 persen yoy. Adapun segmen konsumer menjadi penyumbang kredit tertinggi yakni sebesar 19,80 triliun atau tumbuh 8,89 persen yoy. Sedangkan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai Rp 4,55 triliun.
Sementara itu, return on equity (ROE) naik menjadi 17,82 persen dari sebelumnya 16,11 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,94 persen dari sebelumnya 6,41 persen, return of asset (ROA) dari 2,67 persen menjadi 2,98 persen. Di sisi lain, terjadi efisiensi pada biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) dari 76,12 persen menjadi 72,22 persen.