EKBIS.CO, JAKARTA -- Pedagang yang berjualan di kantin Markas Polda Metro Jaya mengeluhkan naiknya harga cabai akhir-akhir ini. Melambungnya harga cabai tersebut membuat mereka mengalami kerugian yang cukup signifikan dan para pelanggan mereka pun banyak yang protes.
Salah satu pedagang makanan, Siti Nur M (39 tahun) mengatakan, melambungnya harga cabai, khususnya harga cabai rawit sangat berdampak pada penghasilan warung makannya. "Berdampak banget, parah banget dah, semuanya kan ngikutin, ngeri. Biasanya belanja Rp 1 juta cukup, sekarang lebihnya Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu lebih gara-gara cabai naik," ujar pemilik Warung Inunk tersebut saat berbincang di Kantin Bhayangkara Polda Metro Jaya, Senin (9/1).
Perempuan yang akrab dipanggil Inunk tersebut mengatakan, akhir-akhir ini ia membeli cabai rawit dengan harga dua kali lipat dari biasanya, yaitu Rp 170 ribu per kilogram. Karena itu, kini ia terpaksa hanya membeli seperempatnya saja.
"Kalau cabai keriting masih murah, yang mahal itu cabai galak (rawit) Rp 170 ribu per kilo, jadi belinya hanya seperempatnya saja," ucap pedagang yang tinggal di daerah Cilandak, Jakarta Selatan tersebut.
Inunk berharap, pemerintah dapat segera menurunkan harga cabai tersebut. Apalagi, lanjut dia, ia menjual makannnya mengandalkan rasa. Jika tidak banyak dikasih cabai, maka rasanya akan berkurang.
"Sekarang mentahnya saja mahal, gimana matangnya, gimana jualnya, kan bingung, kalau naikin kan enggak laku. Tolonglah pemerintah diusahakan agar orang-orang kecil bisa makan," katanya.
Hal senada juga disampaikan pemilik Warung Sunda, Erna (32). Ia juga mengeluhkan melambungnya harga cabai tersebut. Bahkan, kata dia, pelanggannya akhir-akhir banyak yang protes lantaran masakan khas Sunda-nya yang biasa pedas kini berubah.
"Sekarang banyak debat dengan pelanggan gara-gara cabai mahal. Tahunya kan pembeli ingin banyak sambelnya, tapi di sisi lain, cabai mahal," ujarnya.
Erna mengatakan, dirinya kemarin sempat membeli cabai rawit di daerah Bogor dengan harga Rp 120 ribu per kilogram, sedangkan di Jakarta harganya Rp 130 ribu per kilogram. Padahal, kata dia, biasanya sebelumnya harganya hanya berkisar Rp 40-45 ribu per kilogram.
"Sekarang lihat saja, sudah satu Minggu saya tidak pernah pakai cabai. Saya enggak pakek cabai rawit sama sekali, pakeknya hanya cabai keriting," ucapnya.
Ia pun berharap agar harga cabai tersebut kembali normal seperti biasanya dan pemerintah dapat memperhatikan para pedagang kecil. "Kalau bisa minta diturunin, kasihan sama penjual kayak gini apalagi sewa konter-konter sekarang mahal. Kita kan jualnya serba cabai semua mas, rumah makan Sunda kan pedas," kata dia.