EKBIS.CO, JAKARTA -- Negara-negara anggota dewan kerja sama Teluk, Gulf Cooperation Council (GCC), diprediksi akan menjadi pemimpin dalam penerbitan sukuk pada 2017. Pada 2016 lalu, pemerintah di negara-negara tersebut berlomba-lomba untuk menerbitkan sukuk maupun obligasi konvensional untuk menutupi defisit anggaran akibat rendahnya harga minyak.
Dilansir Arabian Bussines, Selasa (10/1), pada Oktober 2016 Arab Saudi menerbitkan obligasi konvensional sebesar 17,5 miliar dolar AS, sedangkan Qatar menerbitkan obligasi negara sebesar 9 miliar dolar AS pada Mei 2016. Arab Saudi diperkirakan akan menerbitkan sukuk maupun obligasi baru pada 2017 ini, begitu pula dengan Bahrain dan Kuwait.
Asisstant Vice President Kamco Junaid Ansari mengatakan, prospek penerbitkan obligasi maupun sukuk domestik pada 2017 akan cukup besar karena ada kebutuhan pendanaan lebih lanjut oleh pemerintah maupun swasta. Berdasarkan laporan terbaru dari Moody menyebutkan bahwa penerbitan sukuk di negara-negara Teluk naik sebesar 5 persen atau senilai 1,1 miliar dolar AS pada Semester I 2016.
Sedangkan, Standard & Poor's memperkirakan penerbitan sukuk proyek di negara-negara GCC meningkat sebesar 2,5 miliar dolar AS pada delapan bulan pertama di 2016. Jumlah tersebut sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2015 yakni sebesar 2,3 miliar dolar AS.