EKBIS.CO, TASIKMALAYA -- Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan berencana menyiapkan seribu Toko Tani Indonesia (TTI) di wilayah Jabodetabek pada tahun ini. Diharapkan lewat TTI maka harga kebutuhan pokok seperti beras dapat ditekan.
Kepala BKP Gadjita Budi mengatakan mulanya direncanakan pada tahun 2017 seribu TTI akan disebar di seluruh wilayah Indonesia. Tetapi berdasarkan hasil kajian terakhir ditemukan bahwa di wilayah Jabodetabek merupakan pusat inflasi. Sehingga fokus TTI akan diarahkan ke Jabodetabek. Bahkan setidaknya 60 persen dari jumlah TTI tersebut atau sebesar 600 unit akan ditempatkan di Jakarta.
"Untuk tahun ini fokus ke Jabodetabek, sebab dari hasil review kami pada tahun 2016 itu ternyata Jabodetabek itu pusat inflasi," katanya pada wartawan dalam kunjungannya ke Tasikmalaya, Selasa (10/1).
Meski begitu, ia memastikan penyuplai kebutuhan pokok ke Jabodetabek itu tetap berasal dari Jawa Barat. Selain itu, untuk saat ini TTI akan melebarkan sayap di penjualan bawang dan cabai setelah pada tahun 2016 hanya fokus pada komoditas beras.
"Kalau tahun 2016 kami masih hanya beras saja, tapi 2017 ini berpartner dengan petani bawang dan cabai supaya jual ke TTI,sehingga dengan TTI ini diharapkan bisa menekan harga komoditas pokok karena prinsipnya harganya ditetapkan dengan TTI," ujarnya.
Diketahui, TTI merupakan program dari BKP Kementan guna menekan harga. Polanya, BKP memberi stimulus pada Kelompok Tani (Poktan) supaya membeli bibit langsung dari petani. Setelahnya, Poktan mengolah padi hingga menjadi beras. Lewat TTI, harga dari petani dan setelah diolah Poktan sudah ditetapkan dengan tentunya lebih murah dari harga pasar.