EKBIS.CO, JAKARTA -- Hary Tanoesudibjo memiliki hubungan yang cukup dekat dengan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan keluarganya. Hubungan bisnis tersebut tampaknya kini melebar ke hubungan politik.
Ia mengatakan, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia akan menjadi pemain kunci dalam kebijakan keamanan pemerintahan Trump di wilayah tersebut. Apalagi kini kekuatan militer dan ekonomi Cina yang berupaya mengalahkan AS.
Namun, dibandingkan dengan pendahulunya Barack Obama yang pernah menghabiskan masa kecil di Jakarta, nama Trump bukanlah tokoh familiar. Ia lebih dikenal karena retorika anti-Islam dan tidak bersahabat dengan imigran.
Berkaca dari keberhasilan Trump, seorang pengusaha yang ingin menjadi presiden mengingatkan pada Pemilu 2014. Saat itu, HT pernah terjun ke dunia politik meski gagal berdiri sebagai wakil presiden pada pemilu 2014 bersama pasangannya Wiranto.
Konglomerat MNC Group ini mendirikan Partai Indonesia Serikat (Perindo) dua tahun lalu dan mengatakan bisa mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia pada pemilu 2019. Sebagai seorang pengusaha dan calon potensial, ia pun setuju jika dibandingkan dengan penggambaran Trump.
"Latar belakang kami mirip," ujar dia dilansir dari Bloomberg, Kamis (12/1). Ia mengatakan, Trump merupakan seorang pengusaha yang memulainya dari kecil hingga tumbuh besar sebelum akhirnya memutuskan pindah ke politik dan kemudian menjadi presiden AS.
"Dari perspektif itu, ya jadi saya harap saya bisa mengikuti jejaknya," katanya. Pekan depan HT akan bertolak ke AS untuk menjadi saksi pengangkatan sumpah Trump sebagai presiden AS.
Baca juga: Hary Tanoe akan Hadiri Pelantikan Donald Trump, Ini yang akan Dibahas