EKBIS.CO, JAKARTA -- Salah satu pedagang cabai di Pasar Induk Kramatjati, Diky Alamsyah mengatakan, sudah dua hari harga cabai menurun. Menurutnya penurunan harga cabai, karena volume pasokan cabai dari para petani meningkat. Untuk Kamis (12/1) hari ini, harga cabai rawit merah dipatok berkisar Rp 70 ribu hingga 90 ribu per kilogram.
“Sebenarnya dari dua hari lalu sudah terjadi gerakan penurunan, rawit merah paling tinggi di Rp 90 ribu untuk lepas ke grosir, untuk di tingkat eceran ratenya mencapai Rp 90 ribu-100 ribu. Dua hari lalu mencapai Rp 120 ribu,” kata Diky saat ditemui di Pasar Induk Kramatjati, Kamis (12/11).
Diky mengatakan, untuk harga pihaknya sangat tergantung dengan volume pasokan. Beberapa hari lalu, saat harga cabai sangat tinggi karena volume pasokan berkurang, akibat dari hujan yang terus mengguyur daerah penghasil cabai. Harga cabai kemudian menurun, karena dua hari terakhir tidak ada hujan di daerah. “Sehingga volume hasil dari pemetikan bertambah dan pasokan mengalami kenaikan dan harga pun turun," ujarnya.
Selain cuaca, penyakit Patek mengganggu produksi cabai. Diky mengatakan akibat yang ditimbulkan dari penyakit Patek, cabai tidak dapat berbuah secara maksimal sehingga berpengaruh ke pasokan. “ Penyakit ini yang saat ini tidak bisa ditanggulangi oleh petani,” tuturnya.
Sementara itu, ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Setya Novanto yang telah melakukan peninjauan langsung ke Pasar Induk Kramatjati, meminta agar masyarakat tidak gusar dengan kenaikan harga cabai. Sebab menurutnya, kenaikan harga tersebut bersifat sementara dan masih wajar. Dia pun meminta agar petani dan masyarakat tidak menyalahkan cuaca.
“Jangan terlalu khawatir, ini cuma sementara. Saya tinjau tadi, harga cabai sudah mengalami penurunan. Kita tidak boleh menyalahkan cuaca, karena ini kehendakNya,” ujar Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar).