Senin 16 Jan 2017 10:28 WIB

Pekan Ini Rupiah Masih akan Melemah

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pekan ini diprediksi masih akan melemah. Pada awal pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS anjlok ke kisaran Rp 13.357 per dolar AS. Pada akhir pekan lalu rupiah ditutup di kisaran Rp 13.338 per dolar AS, dari posisi pembukaan perdagangan yang sebesar Rp 13.305 per dolar AS.

Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menjelaskan, ketidaktahanan rupiah ini sejalan dengan berkurangnya pelemahan pada dolar AS sebagai antisipasi data klaim penganguran dan penjualan ritel AS. "Tampaknya pergerakan rupiah cenderung mulai berbalik melemah sehingga kami antisipasi akan terjadinya pelemahan lanjutan," ujar Reza, Senin (16/1).

Ia memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support 13.330 dan resisten 13.259. Sementara itu pada akhir pekan lalu, meski laju dolar melemah, namun laju rupiah kian berbalik melemah juga.

Beberapa sentimen positif dari dalam negeri dinilai tidak mampu mempertahankan rupiah yang selama sepekan mengalami tren penguatan.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan tren penurunan bunga kredit masih akan berlanjut di tahun 2017, meski perbankan dihadapi kenaikan bunga acuan The Fed dan pengetatan likuiditas. Selain itu, adanya dana asing yang masuk (capital inflow) selama periode 1-9 Januari 2017 berjumlah 700 juta dolar AS dinilai menjadi salah satu penopang stabilitas nilai tukar rupiah pada awal Januari ini.

BI juga memperkirakan defisit transaksi berjalan sepanjang 2016 akan menyusut menjadi 1,8 persen terhadap PDB dibanding 2015 yang sebesar 2,06 persen dari PDB.

"Sentimen positif yang seharusnya menjadi penguat kenaikan rupiah terlihat tidak mampu mempertahankan posisi rupiah," kata Reza.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement