EKBIS.CO, BANDUNG -- Kinerja saham PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) tahun ini, diprediksi akan semakin moncer. Hal itu tidak terlepas dari trend bisnis 2017 yang semakin dominan bergeser ke arah digital. Kondisi ini, akan mendorong profitabilitas perusahaan di sektor telekomunikasi, khususnya Telkom.
Menurut Pengamat Pasar Modal dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Aldrin Herwany, tahun ini perusahaan keuangan maupun non keuangan akan mengandalkan sektor telekomunikasi dalam menunjang transaksi. Di sektor perbankan, pertumbuhan financial technology akan semakin kuat.
"E-commerce juga akan semakim bertumbuh. Begitu juga dengan sektor ekonomi kreatif digital lainnya," kata Aldrin, Rabu (18/1).
Kondisi itu, kata Aldrin, akan menggerok kinerja sektor telekomunikasi, tak terkecuali di lantai bursa. Ia menilai, di antara semua saham telekomunikasi, saham Telkom yang paling direkomendasikan untuk dikoleksi karena kinerjanya yang sangat cemerlang sepanjang 2016.
Tahun lalu, kata dia, emiten dengan kode saham TLKM tersebut menjadi pemilik kapitalisasi pasar terbesar untuk sektor telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Telkom juga menjadi pemilik kapitalisasi pasar kedua terbesar di BEI secara keseluruhan setelah PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk.
Bahkan, kata dia, pada penutupan 2016 Telkom tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 401,18 triliun, naik 28,18 persen dibandingkan saat menutup 2015 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 312,98 triliun. Pertumbuhan kapitalisasi pasar Telkom year on year (yoy) tersebut jauh melampaui rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada periode tersebut tumbuh 15,3 persen.
"Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Desember 2016, saham Telkom ditutup di Rp 3.980 per lembar. Harga ini naik dibandingkan posisi 30 Desember 2015 senilai Rp 3.105 per lembar," katanya.
Saham Telkom, kata dia, memang paling banyak direkomendasikan analis sepanjang 2016 untuk sektor telekomunikasi. "Tahun ini pun masih recommended. Di sektor telekomunikasi, saham Telkom belum ada lawan," kata Aldrin.
Hal itu, menurut dia, tidak terlepas dari persepsi positif pasar terhadap Telkom, khususnya dari sisi performa finansial. Oleh karena itu, bersama saham unggulan lainnya, Telkom akan menjadi andalan untuk mengerek IHSG.
"Secara umum, tahun ini tahun ini saham Telkom akan lebih dikejar investor, baik asing maupun lokal. Saham Telkom akan semakin aktif diperdagangkan," katanya.
Sementara itu, CEO Teman Trader, sebuah startup bidang saham, Lukman Elhakiem Syamlan, mengatakan, pengukuran kinerja TLKM bisa dilakukan dengan merujuk saham emiten sejenis, IHSG, serta saham-saham yang masuk blue chips. Hingga saat ini, jika dikomparasikan, saham tersebut masih sangat baik kinerjanya terutama untuk perbandingan saham emiten sejenis dan IHSG.