EKBIS.CO, LONDON -- Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro bertemu Menteri Ekonomi dan Keuangan Republik Italia, Pier Carlo Padoan membicarakan upaya penguatan kerja sama ekonomi antara kedua negara, seiring semakin intensifnya hubungan bilateral dalam berbagai bidang.
Dalam pertemuan tersebut Menteri Padoan menyampaikan pengalaman Italia dalam menghadapi situasi krisis ekonomi serta upaya Pemerintah Italia melakukan reformasi struktural dan menata kebijakan fiskal secara hati-hati, demikian Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Charles F. Hutapea, Sabtu (21/1).
Menteri yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Sekjen Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) di Paris ini, memberikan apresiasi atas kemajuan perekonomian Indonesia yang begitu pesat dan stabil. Dalam kesempatan ini, Menteri PPN RI menyampaikan terima kasih atas masukan dari Menteri Padoan kepada dirinya tatkala masih menjabat Menteri Keuangan RI terkait konsep tax amnesty, yang kemudian telah berhasil dilaksanakan di Indonesia.
Hubungan bilateral RI-Italia semakin erat dalam beberapa tahun terakhir yang tercermin dari kunjungan Presiden Italia, Sergio Matarella ke Jakarta November tahun 2015 lalu serta pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi di sela-sela Konferensi G-20 tahun 2014 dan 2016. Prof Bambang Brodjonegoro melakukan kunjungan ke Roma, Italia untuk melakukan kampanye dan uji kepatutan terkait dengan nominasinya sebagai calon Presiden IFAD (International Fund for Agricultural Development atau Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian) periode 2017-2021.
IFAD merupakan salah satu badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang berkantor pusat di Roma dan bergerak dalam pendanaan internasional untuk pembangunan sektor pertanian. Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro menjadi satu-satunya wakil Asia, dan memiliki pengalaman luas kerja sama dengan IFAD sejak masih menjabat Wakil Menteri Keuangan RI selaku Gubernur IFAD Indonesia.
Dengan latar belakang pendidikan maupun pengalaman karir yang luas baik di bidang akademik, pemerintahan, maupun organisasi internasional, diharapkan Prof Bambang Brodjonegoro bisa mendapatkan dukungan mayoritas dari negara anggota IFAD. Presiden IFAD saat ini adalah Dr Kanayo F Nwanze dari Nigeria, yang masa jabatan untuk periode keduanya akan berakhir pada 31 Maret mendatang.
Pemilihan Presiden IFAD akan dilaksanakan pada kesempatan Pertemuan Dewan Gubernur IFAD Sesi ke-40 tanggal 14-15 Februari mendatang yang akan diikuti oleh delapan kandidat terkemuka dari berbagai belahan dunia. Sementara itu, uji kepatutan bagi para kandidat dilaksanakan pada 20 Januari lalu.