Sabtu 21 Jan 2017 22:41 WIB

PBNU Minta PT Semen Indonesia Perhatikan Masalah Lingkungan

Red: M Akbar
Ketum PBNU Said Aqil Siradj berpidato saat menghadiri acara silaturahim dan sarapan pagi di kantor PBNU di Kramat Raya, Jakarta Pusat, Ahad (27/11).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketum PBNU Said Aqil Siradj berpidato saat menghadiri acara silaturahim dan sarapan pagi di kantor PBNU di Kramat Raya, Jakarta Pusat, Ahad (27/11).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj meminta semua aktifitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjalankan bisnisnya secara profesional serta selalu mematuhi regulasi yang ada. Ia juga meminta dan mengingatkan agar dalam menjalankan kegiatan bisnisnya harus tetap menjaga kelestarian lingkungan .

Pesan Kiai Said ini disampaikan secara khusus kepada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Ia menyatakan hal tersebut setelah dilakukannya kerja sama antara PBNU dan PT SI. ''PBNU mendukung cara-cara bisnis yang beretika dan kami akan selalu mengingatkan BUMN dan pemerintah jika ada yang dirasa tidak benar,'' katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (21/1).

Kiai Said berharap kerja sama ini bisa memberikan kemaslahatan bagi warga Nahdliyin. Salah satu realisasi dari kerja sama tersebut, PT SI menunjukkan komitmennya dengan memberikan 5.000 sak semen yang diserahkan melalui program NU Peduli. ''PBNU sangat mendukung Semen Indonesia asalkan untuk kepentingan rakyat, tidak merugikan rakyat dan tidak berbenturan dengan rakyat,'' ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT SI, Rizkan Chandra, menyatakan imbauan Ketua Umum PBNU tersebut telah dijalankan oleh pihaknya. Khususnya, kata dia, dalam menjaga dan mengembalikan lingkungan bekas penambangan yang dilakukan PT SI.

''Kami memiliki teknologi rehabilitasi alam yang sudah terbukti tidak merusak tanah bekas penambangan. Dan itu sudah kami terapkan di Gresik dan Tuban. Kami sangat terbuka jika ada pihak yang ingin melihat teknologi yang kami miliki,'' jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement