Senin 23 Jan 2017 05:28 WIB

Koperasi Syariah 212 Harus Berani Merekrut SDM yang Terbaik

Rep: Fuji E Permana/ Red: Budi Raharjo
Ustadz Zaitun Rasmin (ketiga kiri) bersama ketua koperasi syariah Antonio Syafe’i (tengah) memberikan pengarahan kepada Jamaah yang mengisi formulir untuk menjadi anggota koperasi syariah 212 yang diselenggarakan di STEI Tazkia, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Ustadz Zaitun Rasmin (ketiga kiri) bersama ketua koperasi syariah Antonio Syafe’i (tengah) memberikan pengarahan kepada Jamaah yang mengisi formulir untuk menjadi anggota koperasi syariah 212 yang diselenggarakan di STEI Tazkia, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2

EKBIS.CO, JAKARTA -- Peneliti Ekonomi Syariah SEBI School of Islamic Economics (STEI SEBI), Aziz Setiawan mengatakan, untuk membuat koperasi tumbuh besar, koperasi tersebut perlu masuk ke lini usaha. Maka, diperlukan SDM terbaik untuk mengelolanya, kalau tidak ditunjang SDM terbaik maka akan sulit.

"Bukan hanya SDM baik, tapi punya integritas tinggi, tanggungjawab, transparan, akuntabel dan pertanggungjawabannya juga jelas," kata Aziz kepada Republika, Ahad (22/1).

Ia menambahkan, sehingga akan terbangun kepercayaan karena koperasi tersebut mempunyai kaidah untuk tumbuh besar. Kemudian bertahan dengan lama dan bisa memberikan manfaat kepada umat.

Ia menerangkan, di Eropa timur banyak koperasi besar. Prinsipnya, koperasi di sana bisa memanajemen dan menyatukan visi anggotanya dengan baik. Sehingga, prinsip organisasi yang profesional bisa dijalankan. "Saya kira mereka (koperasi di Eropa timur) mentransformasi koperasi menjadi korporasi yang profesional dan modern," ujarnya.

Aziz menegaskan, kalau ingin mentransformasikan Koperasi Syariah 212 menjadi korporasi yang profesional dan modern, maka harus berani merekrut SDM terbaik. Tentu SDM terbaik yang direkrut harus digaji dengan baik juga. Kalau tidak, maka SDM terbaik akan memilih tempat kerja lain.

Menurutnya, kalau SDM yang mengelolanya baik dan punya integritas tinggi. Koperasi Syariah 212 akan berkembang dengan sangat baik. "Biasanya masalah yang melanda koperasi konflik di antara pengurus, kalau ini sudah terjadi akan ada perpecahan, pengurus tidak menjaga integritas. Ini sering terjadi di koperasi," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement