EKBIS.CO, MATARAM -- BTPN menggelar sosialisasi dan edukasi program Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk keuangan inklusif (Laku Pandai) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah NTB, Senin (3/1). Senior Vice President Sales Management Head Bank BTPN Reza Rizal menyampaikan, program Laku Pandai BTPN Wow dilakukan mengingat masih banyak masyarakat, terutama di Lombok yang belum memiliki akses ke perbankan. Terlebih untuk para petani, buruh informal, hingga pedagang kecil.
Reza menyampaikan, sudah ada sekitar 1.000 agen Laku Pandai BTPN Wow di Lombok Barat dan Lombok Timur dengan jumlah nasabah mencapai 30 ribu orang selama 2016 lalu.
"Insya Allah tahun ini ke Lombok Tengah," katanya di Mataram, NTB, Senin (23/1).
Dia memaparkan, agen BTPN Wow mempunyai tugas utama seperti layanan pembukaan rekening, setor tunai, dan tarik tunai. Dalam transaksi, setiap agen akan mendapatkan insentif komisi yang bervariasi jumlahnya.
"Agen harus untung, kita disain insentif agen dari setiap nasabah yang setor atau tarik tunai, agen dapat komisi," lanjutnya.
Reza menjelaskan, terobosan program bagi agen Laku Pandai BTPN Wow menggunakan layanan yang bisa diakses melalui USSD di nomor *247#. Dalam layanan ini, faktor sinyal merupakan kunci utama dalam melakukan transaksi.
"Diharapkan masyarakat di pelosok yang sinyal satu bar juga bisa, cek rekening, pembelian pulsa, transfer uang, bayar token pln, payment untuk e-commerce, juga akan dilayani agen," kata dia.
Dia menuturkan, rata-rata BTPN Wow merupakan pemilik warung yang bisa juga merangkap menjadi agen belanja daring di Kudo yang telah bekerja sama dengan BTPN Wow. BTPN Wow juga menyiapkan infrastruktur tim yang bertugas khusus melakukan pengawasan bagi para agen di Lombok. Keberadaan tim pengawas untuk menjaga kualitas agen BTPN Wow dalam melayani setiap nasabah. Ke depan, BTPN Wow juga akan masuk ke ranah e-commerce dan juga pinjaman bagi para agen.
"Kita kembangkan agen lebih masif lagi, dan BTPN dikenal dengan program pemberdayaan, nasabah diberi kapasitas building, kita kasih trik dalam membangun usaha dan mengatur keuangan dengan handphone-nya," katanya.