EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah akan menjadikan tujuh pelabuhan menjadi international transhipment. Pusat keluar masuk logistik melalui jalur laut akan dipusatkan pada tujuh pelabuhan yang dipilih menjadi hub dengan standard internasional.
Pelindo sebagai operator pelabuhan berencana akan menyamakan standard operasional dan melakukan integrasi. Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Massaya mengatakan, pemerinah melalui Menteri Koordinator Maritim dan Sumberdaya, Luhut Binsar Panjaitan meminta semua Pelindo baik I, II, III, dan IV untuk bisa terintegrasi dan mempunyai satu standard operasional yang sama sesuai standard internasional pada tujuh pelabuhan.
Elvyn mengatakan dengan adanya tujuh pelabuhan yang akan dijadikan international transhipment maka pengiriman dan penerimaan barang logistik tak perlu lagi mampir ke Singapura yang selama ini memegang kendali dalam handling chain dalam transhipment.
"Khususnya di bidang operasional. Kemudian standardisasi servis, kita juga akan diskusikan lebih detail lagi konsep yang kami usulkan, yaitu Indonesia integrated chain port, artinya pengelolaan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri dan standardisasi 7tujuh pelabuhan utama di Indonesia, yang kita sebut dengan chain port atau rantai pelabuhan," ujar Elvyn di Jakarta, Selasa (24/1).
Elvyn mengatakan nantinya selain menyamakan persepsi antara empat Pelindo, Pemerintah juga meminta para Pelindo segera mengakselerasi pengembangan dan pembangunan pelabuhan yang menjadi proyek masing masing. Hal ini untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan yang nantinya ditunjuk sebagai transhipment.
Tujuh pelabuhan itu adalah Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tanjung Mas, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Pontianak dan Pelabuhan Sorong. Tujuh pelabuhan ini berada dalam skema Integrated Chain Port.