Rabu 25 Jan 2017 19:44 WIB

Situasi Politik Berpotensi Hambat Investasi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Friska Yolanda
 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong (kiri), Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis berbicara saat konferensi pers kinerja BKPM di Jakarta, Rabu (25\1)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong (kiri), Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis berbicara saat konferensi pers kinerja BKPM di Jakarta, Rabu (25\1)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2017 akan positif. Kendati begitu, ia menyebut hal utama yang berpotensi menjadi hambatan investasi di tahun 2017 adalah terkait situasi politik. 

"Perlu kita akui tantangan politik domestik berpotensi menjadi hambatan," ujar Thomas dalam konferensi pers di kantor pusat BKPM, Rabu (25/1). 

Ia kemudian merujuk pada pemilihan gubernur DKI Jakarta yang membuat tensi di masyarakat sempat meningkat. Ia mengingatkan agar jangan sampai situasi politik tersebut menjadi penghambat investasi masuk.

"Perlu diwaspadai agar dampak dari politik domestik ini jangan sampai mengganggu konsentrasi pemerintah, karena ini pengaruhnya pada sentimen investor," kata mantan menteri perdagangan tersebut. 

Selain soal pemilihan kepala daerah (pilkada), hal lain yang menurut Thomas perlu diwaspadai adalah isu tenaga kerja asing dan anti-Cina. Namun begitu, menurutnya, hingga saat ini dua isu tersebut masih belum membawa dampak negatif pada investasi. 

Thomas juga menyebut bahwa demo besar yang terjadi pada awal Desember 2016 lalu tidak membawa dampak yang signifikan pada realisasi investasi di kuartal keempat. Justru, menurut dia, banyak investor asing memuji kedewasaan berdemokrasi yang dimiliki Indonesia. 

"Artinya masih dapat dikendalikan, tapi tentu hal ini tidak bisa kami anggap enteng," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement