EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak dunia terus turun untuk sesi kedua berturut-turut pada Senin (30/1) atau Selasa (31/1) pagi WIB, setelah data menunjukkan pemulihan untuk kegiatan pengeboran di Amerika Serikat.
Menurut perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes, jumlah permintaan rig di AS yang diklasifikasikan sebagai pengeboran minyak naik 15 rig menjadi 566 rig selama pekan lalu. Angka ini tertinggi sejak November 2015.
Para analis mengatakan harga minyak, yang menetap di atas 50 dolar AS per barel sejak Desember tahun lalu, telah mendorong produsen-produsen minyak serpih (oil shale) AS untuk meningkatkan produksi. "Meningkatnya produksi minyak AS akan mengimbangi beberapa upaya dari produsen lain untuk memotong produksi mereka, meninggalkan investor khawatir tentang berlanjutnya kelebihan pasokan minyak mentah global," kata para analis.
Patokan harga di pasar AS, minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret berkurang 0,54 dolar AS menjadi menetap di 52,63 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan harga global, minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Maret, turun 0,29 dolar AS menjadi ditutup pada 55,23 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.