EKBIS.CO, WASHINGTON -- Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, diperkirakan tak akan mengubah tingkat suku bunga pada hari Rabu, (1/2). Hal ini diperkirakan karena bank sentral masih menunggu kejelasan kebijakan ekonomi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Trump telah berjanji untuk mengeluarkan belanja untuk infrastruktur, pemotongan pajak, merevisi peraturan dan melakukan negosiasi ulang terhadap kesepakatan perdagangan. Hanya saja hal itu belum dilaksanakan sepenuhnya.
Semua ekonom yang disurvei oleh Reuters, telah mengesampingkan isu kenaikan suku bunga pada pertemuan pekan ini. Sedangkan investor lainnya melihat kenaikan suku bunga pada Juni.
Kendati demikian data ekonomi AS sudah membaik, The Fed masih menghitung kenaikan inflasi. "Pada saat ini ada ketidakpastian yang luar biasa seputar kebijakan fiskal dan potensi stimulus. The Fed tidak bisa bereaksi sampai ia tahu kebijakan Trump," kata Ekonom Capital Economics Paul Ashworth, seperti dilansir Reuters, Rabu, (1/2).
Trump berjanji stimulus fiskal dan reformasi pajak yang dapat memacu kenaikan inflasi. Trump juga akan mengenakan kenaikan tarif impor kepada Meksiko yang dapat menyebabkan pembuat Kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga dengan cepat.
The Fed menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan terakhir pada bulan Desember 2016, ini merupakan langkah kedua dalam satu dekade, untuk target suku bunga diantara 0,50 persen hingga 0,75 persen. Diperkirakan akan ada kenaikan suku bunga lebih dari tiga kali pada tahun ini.
Kini tingkat pengangguran AS sebesar 4,7 persen. investasi bisnis telah meningkat. Belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua-pertiga dari aktivitas ekonomi, naik kokoh pada bulan Desember, menurut data Departemen Perdagangan yang dirilis pada hari Senin. Dalam laporan yang sama, The Fed mengukur inflasi yang diperkirakan akan naik 1,7 persen.