EKBIS.CO, JAKARTA -- Meski kondisi ekonomi global masih penuh dengan ketidakpastian. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap ekonomi Indonesia tahun ini bisa tumbuh sesuai proyeksi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yakni 5,1 persen. Ia menyatakan, pemerintah akan mendorong iklim investasi tetap baik. Di saat negeara lain di dunia tengah berlomba menarik investasi.
"Kami proyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,1 persen, dan inflasi tetap terjaga di asumsi 4 ± 1 persen. Dinamika kurs dan harga minyak diperkirakan juga akan terus terjadi sesuai dinamika berdasarkan lingkungan global," ujarnya dalam acara Investor Gathering di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (7/2).
Sri mengatakan, pemerintah akan melihat dari sisi demand side dengan menggunakan instrumen pemerintah. Baik dalam membuat environment agar investasi tumbuh lebih tinggi dari tahun lalu, maupun menjaga konsumsi supaya tidak tergerus.
Ia pun mendukung berbagai langkah strategis Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dalam memperkuat struktur pendanaan. "Diharapkan pelaku pasar berkontribusi aktif sebagai kreditur maupun investor kepada sektor-sektor baru, sehingga terjadi diversifikasi sumber ekonomi baru di saat negara-negara berkembang lainnya melakukan hal sama," ujar Sri.
Sri mendorong LPEI untuk masuk ke pasar ekspor baru. Menurutnya, Indonesia masih memiliki kesempatan untuk membuka market lebih beragam. Tak hanya destinasi ekspor ke Cina, Amerika Serikat, atau India. Bisa pula ke berbagai negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).