EKBIS.CO, JAKARTA -- Portugal membidik kerja sama investasi di sektor informasi dan teknologi (IT). Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Portugal untuk Indonesia Rui Fernando Sucena Do Carmo ketika bertemu dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla di Jakarta.
"Kami memiliki peluang di bidang IT, dan sektor ini yang akan kami jajaki," ujar Fernando di Kantor Wakil Presiden, Rabu (8/2).
Fernando menambahkan, pada November 2016 lalu Portugal ditunjuk sebagai tuan rumah perhelatan Web Summit yakni konferensi IT terbesar berskala global. Pada 2017 ini, Portugal akan kembali menjafi tuan rumah untuk perhelatan Web Summit tersebut. Selain di sektor IT, Portugal juga ingin meningkatkan kerja sama di sektor pariwisata dan infrastruktur.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, delegasi bisnis Portugal direncanakan akan melakukan kunjungan ke Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki peluang bisnis yang bisa dikerjasamakan dan memberikan keuntungan bagi kedua negara.
Fernando berharap, delegasi bisnis dari Indonesia juga dapat melakukan kunjungan dan berinvestasi ke Portugal. "Kerja sama kami di bidang ekonomi sudah cukup bagus, namun kami akan meningkatkan kerja sama di sektor ekonomi," kata dia.
Dalam pertemuan dengan Jusuf Kalla, Portugal ingin meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai area antara lain politik, budaya, dan ekonomi. Menurut Fernando, sektor-sektor ini sangat penting dan dapat memberikan keuntungan bagi kedua negara.
Sementara, Deputi Dukungan Kebijakan Pemerintah Sekretariat Wakil Presiden Dewi Fortuna Anwar mengatakan, kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Portugal belum terlalu banyak. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai perdagangan antara Indonesia dan Portugal sampai dengan Oktober 2016 sebesar 159,85 juta dolar AS. Jumlah tersebut menurun dari 2015 lalu yakni sebesar 187,56 juta dolar AS.
Kemudian, jumlah wisatawan Portugal yang datang ke Indonesia pada 2015 sebesar 25.100 orang, dan warga negara Indonesia yang ke Portugal sebesar 176 orang. "Portugal mengalami krisis ekonomi yang luar biasa dan krisis di Portugal ini ikut menyeret Uni Eropa secara keseluruhan, memang ini masa yang sangat sulit tapi 2015 sudah mulai membaik jadi mereka masih dalam proses recovery," kata Dewi.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi Portugal pada 2015 tercatat hanya 1 proyek dengan nilai 500 ribu dolar AS. Dewi mengatakan, ke depan pemerintah Indonesia akan meningkatkan hubungan ekonomi dengan Portugal.
Apalagi, lanjut Dewi, Portugal merupakan anggota Uni Eropa sehingga Indonesia tidak hanya menjalin hubungan bilateral namun juga kerja sama perdagangan lainnya yakni dalam skema EU-CEPA yang saat ini masih dalam proses negosiasi. "Kita juga memerlukan dukungan Portugal dalam EU (Uni Eropa), kan Indonesia juga punya banyak kepentingan dalam EU-CEPA," ujarnya.