EKBIS.CO, JAKARTA -- Gagasan holding empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam klaster media atau "National Publishing News Corporation" ditargetkan selesai pada akhir 2017.
"Perkembangan saat ini adalah kami sedang mencari konsultan profesional yang mampu memberikan evaluasi serta ingin melihat hasil risetnya bagaimana bentuk terbaik untuk holding empat BUMN tersebut," kata Kepala Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Mahmud Husein di Jakarta, Rabu (8/2).
Keempat BUMN tersebut adalah LKBN Antara, Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), PT Balai Pustaka, dan Peruri. Mahmud Husein menjelaskan bahwa keempat BUMN tersebut tetap akan memiliki brand-nya masing-masing serta tetap bisa berinovasi masing-masing tanpa menggabungkan menjadi satu perusahaan baru.
"Konsepnya masih holding, jadi bukan menggabungkan, hingga saat ini sudah berkolaborasi namun masih dalam ranah pemasaran serta beberapa program baru yang bersinergi antara keempat BUMN, Peruri masuk karena sama-sama juga memiliki bisnis percetakan," katanya.
Nantinya, revenue masing-masing perusahaan akan saling menutupi kekurangan, sehingga bisa saling bantu jika ada perusahaan yang sedang tidak sehat.
Sementara itu, Direktur Utama Balai Pustaka Saiful Bahri mengatakan bahwa bentuk holding tersebut nantinya akan berupa virtual holding, dengan peran Balai Pustaka adalah menerbitkan naskah-naskah yang dimiliki perusahaan BUMN berupa konsep digital. "Untuk cetaknya akan diambil oleh Perum PNRI," katanya.
Kemudian, Direktur Komersial Pengembangan Bisnis dan TI LKBN Antara Hempi N Prajudi mengatakan bahwa holding BUMN akan melahirkan banyak konsep digital karena menyesuikan perkembangan zaman. "Selain konten digital, nantinya Antara akan memiliki koran di seluruh Indonesia yang akan dicetak oleh Perum PNRI atau bisa juga Peruri," kata Hempi.
Selanjutnya, Direktur Keuangan dan Produksi Perum PNRI Satrio Sigit Wirjawan mengatakan jika sinergi tersebut bertujuan untuk memaksimalkan produksi masing-masing perusahaan agar saling memberikan kontribusi inovasi. "Tahun ini PNRI akan berinovasi dengan bekerja sama dengan pihak perbankan untuk mencetak smart card setelah kami menyelesaikan program KTP-el," kata Satrio.