EKBIS.CO, MATARAM -- Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) bersama Kementerian BUMN mendukung upaya PT PLN (Persero) Nusa Tenggara Barat membangun jaringan kelistrikan ke sejumlah desa terpencil yang ada di Kabupaten Bima.
General Manager PT PLN (Persero) NTB Sudjarwo melalui siaran pers yang diterima di Mataram, Selasa (5/11/2024), menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerja sama pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) yang memungkinkan PLN mewujudkan program listrik desa di berbagai wilayah terpencil.
"Untuk itu, kami berkomitmen menghadirkan listrik yang andal hingga pelosok. Harapan kami, keberadaan listrik ini tidak hanya memperbaiki kualitas hidup, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal, seperti yang dirasakan masyarakat di Bima. PLN terus berupaya memenuhi kebutuhan kelistrikan agar semua dapat merasakan manfaat energi listrik," kata Sudjarwo.
Dalam mendukung upaya PLN, DJKN bersama Kementerian BUMN ikut melakukan pemantauan pembangunan jaringan listrik desa di Kabupaten Bima yang berlangsung pada periode pekan lalu. Kegiatan tersebut meliputi kunjungan ke tiga desa terpencil, yaitu Desa Sakuru, Desa Sanolo, dan Desa Punti, dengan tujuan memastikan pembangunan kelistrikan telah sesuai target untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia.
Desa pertama yang dikunjungi adalah Desa Sakuru di Kecamatan Monta. Pada desa tersebut, PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 0,727 km, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 1,265 km, serta satu gardu berkapasitas 50 kVA yang melayani 25 pelanggan. Dengan adanya infrastruktur ini, masyarakat terbantu dalam menjalankan operasional usahanya yang sebagian besar bergerak di bidang ternak ayam.
Kabe Tamsil, seorang warga Desa Sakuru yang memiliki peternakan ayam mengungkapkan rasa syukur atas adanya dukungan kelistrikan dari PLN. "Saya sangat berterima kasih kepada PLN atas dukungan listrik. Kini usaha kandang ayam kami berkembang pesat, dari 3.000 menjadi 7.500 ekor, dan pendapatan panen naik signifikan. Maju terus, PLN," kata Kabe.
Kunjungan berikutnya dilakukan ke Dusun Sanolo di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo. Di sini, PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 5,038 km, Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 1,836 km, serta satu gardu berkapasitas 100 kVA. Infrastruktur ini tidak hanya memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga mendukung sektor ekonomi lokal, seperti peternakan ayam, yang meningkatkan pendapatan warga sekitar, termasuk Dusun Kara dan Dusun Sanolo.
Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Dusun So Nao di Desa Punti, Kecamatan Soromandi, di mana PLN telah membangun Jaringan Tegangan Rendah sepanjang 0,498 km dan satu gardu berkapasitas 50 kVA. Jaringan listrik di Dusun So Nao telah memberikan dukungan kepada masyarakat dalam menjalankan tambak-tambak tradisional.
Kepala Seksi Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) pada DJKN Yeni Marlina yang turut hadir dalam giat tersebut melihat upaya PLN ini sebagai sebuah cerminan komitmen bersama pihak pemerintah dalam meningkatkan pelayanan listrik, khususnya melalui program listrik menuju rasio 100 persen pada akhir 2024. "Dengan adanya aliran listrik ke desa terpencil ini diharapkan produktivitas masyarakat meningkat dan anak-anak dapat belajar optimal, mendukung masa depan bangsa," ujarnya.
Lebih lanjut, Yeni berharap program PLN ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah dalam upaya mencapai rasio elektrifikasi 100 persen sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020–2024. Penyertaan modal negara (PMN) dinilai penting untuk membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang menjangkau wilayah-wilayah terpencil.