Kamis 09 Feb 2017 00:51 WIB

Laba Bank OCBC NISP Tumbuh 19 persen di 2016

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Anjungan tunai mandiri (ATM) Bank OCBC NISP di Jakarta.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Anjungan tunai mandiri (ATM) Bank OCBC NISP di Jakarta.

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP Tbk selama 2016 membukukan laba bersih sebesar Rp 1,8 triliun atau naik 19 persen year on year (yoy) dari Rp 1,5 triliun pada 2015. Sementara, dana pihak ketiga juga tumbuh 19 persen yoy dari Rp 87 triliun pada 2015 menjadi Rp 103,6 triliun.

Presiden Direktur dan CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja menjelaskan, komposisi simpanan nasabah terdiri dari 60 persen pada portofolio deposito, 24 persen pada giro serta 16 persen pada tabungan. "Pertumbuhan atas dana murah yang dihasilkan dari tabungan maupun giro ditambah dengan perolehan dana deposito menjadi salah satu katalis positif bagi kinerja dana pihak ketiga perseroan," ujar Parwati, Rabu (8/2).

Parwati menuturkan, pertumbuhan dana pihak ketiga tidak lepas dari kualitas yang dijaga dengan fokus utama pada Current Account Saving Account (CASA). Upaya untuk menggenjot pertumbuhan CASA yang positif, kata Parwati, terus dilakukan melalui peningkatan kualitas produk dan layanan serta mengembangkan program-program yang dapat memberikan nilai tambah serta sesuai dengan kebutuhan nasabah.

"Pertumbuhan kinerja yang baik di tahun 2016, ditunjang dengan usaha  Bank OCBC NISP menawarkan berbagai solusi finansial yang ditujukan untuk nasabah perorangan seperti produk Wealth Management dengan ragam yang luas maupun korporasi seperti Cash Management," tutur Parwati.

Insiatif pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia membuat perseroan optimistis di tahun 2017. "Bank OCBC NISP akan terus melakukan inovasi produk dan layanan keuangan sebagai pilar pertumbuhan bank” tambahnya.

Adapun kenaikan total aset Bank OCBC NISP mencapai 15 persen (yoy) dari Rp 120,5 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 138,2 triliun. Kenaikan total aset ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 9 persen (yoy) dari Rp 85,9 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 93,4 triliun. "Pertumbuhan kredit tersebut seiring dengan strategi manajemen risiko yang tepat dan prinsip kehati-hatian yang diterapkan," kata Parwati.

Bank OCBC NISP menjaga kualitas kreditnya dengan mencatatkan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 1,9 persen dan nett sebesar 0,8 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement