EKBIS.CO, ATAMBUA -- Tahun ini tampaknya menjadi saat yang istimewa bagi warga desa Duakoran dan kampung Wehedan, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, NTT. Mereka untuk pertama kalinya memperoleh layanan listrik PLN setelah bertahun lamanya, hidup dengan penerangan seadanya.
"Kami sudah lama sekali menunggu kapan kegelapan berakhir, " kata Daniel Bria (53), warga Kampung Wehedan. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai guru pada SD Wehedan ini mengaku langsung lupa masa gelap itu begitu listrik menyala di desanya. Menurutnya, para siswa SD tempatnya mengajar memiliki kesempatan belajar lebih lama karena aliran listrik sudah sampai ke rumah mereka.
Ungkapan serupa juga disampaikan Olandino Lau (39), petani warga Kampung Wehedan. Lau dengan mata berbinar-binar mengungkapkan kegembiraannya menyambut listrik menyala untuk pertama kali di kampungnya. Ayah dua anak ini senang, karena dengan adanya terang listrik pada malam hari, istrinya sudah bisa menenun malam hari dan bisa bekerja memecah biji kemiri.
Rasa kegembiraan warga kampung Wehedan itu merebak setelah Wakil Bupati Belu, NTT J.T. Ose Luan meresmikan penyalaan listrik di desa Weheda dan Duakoran yang berbatasan dengan negara Republik Demokrat Timor Leste (RDTL), Rabu (8/2). Pelanggan awal di desa ini mencapai 125 rumah.
Penyalaan listrik ditandai dengan Ose Luan melakukan input angka token listrik perdana pada pelanggan Kapela (gereja katolik kecil) Wehedan di Kampung Wehedan, Desa Duakoran.
General Manager PLN Wilayah NTT Richard Safkaur, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/2) mengatakan PLN melaksanakan tugas pemerintah melayani kebutuhan listrik masyarakat di desa-desa perbatasan negara, sebagai wilayah terdepan. Kampung Wehedan dan Desa Duakoran, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, merupakan wilayah terdepan Indonesia berbatasan dengan negara RDTL.
Safkaur juga menegaskan tekad PLN NTT melistriki semua desa yang belum berlistrik di NTT sebanyak 1.182 desa dalam waktu satu tahun. Khusus di Belu masih ada lima desa yang belum berlistrik. "Kami membutuhkan dukungan penuh dari pemda dan masyarakat, untuk mengijinkan lahan tempat mendirikan tiang listrik, tutur Safkaur.