EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Syariah (Persero) atau BNI Syariah pada tahun ini gencar mendorong bisnis konsumer di segmen properti melalui Griya Swakarya.
Menurut Direktur BNI Syariah Kukuh Rahardjo, segmen properti khususnya untuk kelas menengah ke bawah diperkirakan akan terus tumbuh. Sementara segmen properti di atas Rp 2 miliar masih sulit untuk menjualnya karena terpengaruh kondisi perekonomian.
Untuk itu mulai tahun ini BNI Syariah meluncurkan program Griya Swakarya, yakni membangun perumahan atau gedung yang nantinya dijual kepada masyarakat dengan harga lebih murah dibandingkan jika BNI Syariah membiayai developer.
Nantinya, BNI Syariah akan melakukan penjualan dan pembiayaan bagi bangunan yang sudah tersedia. Menurut Kukuh, saat ini hanya BNI Syariah yang memiliki model pembiayaan perumahan model seperti ini.
"Kami sudah bidik 10 lokasi percontohan di Jabodetabek. Di luar Jabodetabek akan kami luncurkan pada Semester II," tutur Kukuh.
Kukuh mengungkapkan, hingga akhir tahun Griya Swakarya akan mengembangkan sebanyak 15 proyek dengan 1 proyek terdiri dari sebanyak 30 unit hingga 40 unit rumah, sehingga diperkirakan program ini akan menyediakan rumah sebanyak 450 unit.
Dengan adanya program ini, bisnis properti BNI Syariah ditargetkan tumbuh 20 persen dari tahun 2016. Tercatat pada 2016 portofolio segmen konsumer yakni sebesar Rp 11,3 triliun, dengan Rp 9 triliun merupakan program Griya, yakni Griya Hasanah.
"Dengan Griya Swakarya ini tahun 2017 mudah-mudahan bisa sekitar 20 persen tumbuhnya. Jadi misalkan 2016 sebesar Rp 9 triliun, jadi tambah Rp 1,8 trilliun," tutur Kukuh.