Jumat 17 Feb 2017 06:45 WIB

Sambangi Indonesia, 22 Pengusaha Swedia Bidik Peluang Investasi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Sebanyak 22 pengusaha yang mewakili 15 perusahaan asal Swedia berencana menanamkan investasi di Indonesia. Pada Kamis (16/2), para pengusaha tersebut melakukan kunjungan ke kantor pusat Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk melihat secara langsung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). 

Mereka didampingi oleh Duta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Bismarck Skoog dan Menteri Koordinasi Kebijakan dan Energi Swedia Ibrahim Baylan. 

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan, para investor yang hadir memiliki bisnis di bidang telekomunikasi, teknologi informasi, kelistrikan serta energi terbarukan. Sektor-sektor yang diminati para investor tersebut masuk dalam proyek prioritas pemerintah. 

"Untuk energi terbarukan, pemerintah menargetkan porsi sampai 10-16 persen dari total energi mix pada tahun 2019," ujarnya, melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (17/2). 

Swedia sendiri tercatat sebagai salah satu negara yang paling maju dalam pengembangan energi terbarukan. Di Indonesia, kata Thomas, sektor energi terbarukan di Indonesia tumbuh rata-rata 11,2 persen per tahun. Porsi terbesar energi terbarukan diisi oleh tenaga angin (45,4 persen), kemudian geothermal (21,5 persen) dan bio energi (18,5 persen). 

Berdasarkan data BKPM, investasi Swedia di Indonesia tercacat mencapai 12,4 juta dolar AS dalam waktu lima tahun terakhir. Thomas berharap, perusahaan-perusahaan asal Swedia menambah investasinya agar capaian tersebut dapat terus meningkat. 

Sementara itu, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modak Himawan Hariyoga mengatakan, sebagai tindak lanjut dari kunjungan ke BKPM, pihaknya juga langsung mempertemukan investor Swedia dengan 12 perusahaan Indonesia dalam forum matchmaking. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement