EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumberdaya Alam, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Chevron kembali berminat untuk melanjutkan kerja sama Blok Rokan yang selama ini sudah dikelola oleh Chevron. Kerja sama yang akan berakhir 2021 mendatang ini disinyalir akan dilanjutkan oleh Chevron.
Luhut mengatakan, Chevron masih mengevaluasi beberapa aspek untuk rencana melanjutkan pengelolaan blok migas Rokan yang berada di Riau ini. Ia mengatakan, proses perhitungan dan evaluasi masih dilakukan oleh Chevron.
"Mereka sedang hitung, kan memang ada prosedurnya, mereka sedang bicara dengan Pak Jonan soal itu," ujar Luhut di Kantornya, Jumat (24/2).
Luhut mengatakan selain membahas soal kelanjutan Blok Rokan, pertemuan antara Luhut dan Direktur Utama Chevron, Chuck Taylor, siang tadi juga membahas soal beberapa IDD Chevron. Ia mengatakan beberapa sudah mulai jalan dan sudah mulai produksi dan dijual ke PLN. Beberapa diantara lainnya masih dalam proses pembangunan.
"Tadi, ya bicara soal IDD mereka. Ya, saya kira berjalan bagus dan mereka sudah mulai produksi. Mereka sudah jual di Thailand, gasnya. Mereka sekarang juga laporin perkembangan pembangunannya," ujar Luhut.
Ditemui pada waktu yang berbeda, Sr Vice President Strategic Business Support, Yanto Sianipar mengatakan pertemuannya dengan Luhut hari ini untuk membahas bisnis yang sedang dikerjakan oleh Chevron. Yanto menjelaskan, pertemuan tersebut dalam rangka untuk mengupdate perkembangan dan kegiatan yang dilakukan oleh Chevron.
"Courtesy aja, kita udah lama gak ketemu pak Luhut. Kita update beliau soal bisnis chevron di Indonesia," ujar Yanto usai bertemu dengan Luhut, Jumat (24/2).
Chevron sendiri mulai mengelola blok Rokan sejak 1971 silam dengan luas wilayah 6.264 kilometer (km) persegi. Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), produksi minyak di blok Rokan pada tahun 2016 tercatat sebesar 251,9 ribu barel per hari atau lebih besar dibanding rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B) sebesar 250,3 ribu barel per hari.
Produksi minyak dari blok Rokan tercatat 30,31 persen dari produksi nasional yang mencapai 831 ribu barel per hari pada tahun lalu. Dengan pencapaian ini, blok Rokan merupakan kontributor terbesar produksi minyak nasional.
Sementara itu, Chevron menargetkan produksi minyak siap jual (lifting) minyak sebesar 233,90 ribu barel per hari pada tahun ini. Angka ini menurun 7,8 persen dibandingkan realisasi lifting tahun lalu yang sebesar 253,78 ribu barel per hari.