EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bisnis perikanan harus mengedepankan prinsip berkelanjutan agar ekspor perikanan ke berbagai negara tidak mengalami penurunan kembali.
"Bisnis yang menghasilkan produktivitas tinggi tanpa menjaga keberlanjutan hanya akan merugikan negara kita. Seperti yang terjadi sekitar tahun 2000 hingga 2003. Ekspor kita jauh berkurang dan industri perikanan kita mengalami penurunan," kata Susi Pudjiastuti dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/2).
Untuk itu, Susi menilai kesadaran masyarakat Indonesia akan kelestarian laut juga harus ditingkatkan sehingga dibutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Ke depannya diharapkan, tata kelola berkelanjutan dengan beberapa kebijakan KKP yang dinilai cenderung ekstrem ini mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan dan meningkatkan pendapatan negara.
Sebelumnya, Susi mengatakan pembangunan sektor kelautan dan perikanan berada di jalan yang benar yang terlihat dari jumlah ekspor yang terus meningkat sedangkan jumlah impor terus menurun setiap tahunnya.
"Meski ekspor-impor global sedang lesu, sektor perikanan Indonesia tetap tumbuh ekspornya, impornya tetap turun," kata Menteri Susi di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, 17 Januari 2017. Menteri Kelautan dan Perikanan meyakini, bila kondisi cuaca pada 2017 ini membaik, maka produksi perikanan tangkap nasional juga bakal membaik.
Sementara itu, Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing KKP Nilanto Perbowo mengatakan ekspor perikanan nasional mengalami peningkatan sebesar 4,96 persen. "Saat ini pasar ekspor kita sedang bagus di Amerika Serikat dan Jepang," kata Nilanto dan menambahkan, jenis komoditas perikanan yang melejit di pasar ekspor di antaranya cumi, sotong, gurita, dan udang. Dia mengungkapkan, untuk ekspor komoditas cumi, sotong dan gurita mencapai peningkatan 61,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya, serta ekspor udang meningkat 5,86 persen.