Senin 27 Feb 2017 10:36 WIB

IHSG Dibuka Menguat 1,91 Poin

Red: Dwi Murdaningsih
Pria memotret dengan latar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Jumat (24/2).  IHSG akhir pekan ditutup menguat 13,15 poin (0,24 persen) ke level 5.385 setelah bergerak di antara 5.370-5.391.
Foto: M Agung Rajasa/Antara
Pria memotret dengan latar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Jumat (24/2). IHSG akhir pekan ditutup menguat 13,15 poin (0,24 persen) ke level 5.385 setelah bergerak di antara 5.370-5.391.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (27/2) dibuka menguat tipis sebesar 1,91 poin seiring dengan aksi "window dressing" oleh sebagian investor. IHSG BEI dibuka naik 1,91 poin atau 0,04 persen menjadi 5.387,81 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 0,47 poin (0,05 persen) menjadi 896,33 poin.

"IHSG melanjutkan kenaikan seiring dengan adanya faktor positif dari aksi 'window dressing' oleh investor dalam menyikapi laporan keuangan," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere.

Ia menambahkan masih adanya harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2017 juga turut menjaga laju IHSG. Kontributor pertumbuhan ekonomi salah satunya dipicu oleh ekspor yang membaik seiring dengan harga komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia akan naik setelah pada 2016 cenderung lesu.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa laju IHSG masih terbatas menyusul sikap sebagian investor yang masih hati-hati menyusul belum adanya pernyataan spesifik kebijakan ekonomi AS oleh Presiden AS Donald Trump. "Para pelaku pasar akan menunggu lebih detil kebijakan Trump akan pemotongan pajak dan aktivitas ekonomi lainnya," katanya.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa menjelang pergantian bulan dimana data perekonomian akan dirilis sedang menjadi perhatian investor, masih adanya optimisme dari pasar mengenai perekonomian domestik dapat menjaga fluktuasi IHSG.

"Harga komoditas yang masih dalam tren penguatan juga turut dapat menjaga pola gerak IHSG," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement