EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina persero mengapresiasi langkah bilateral yang ditempuh pemerintah Indonesia dengan Iran. Pertamina secara resmi telah menyerahkan proposal usulan pengembangan dua lapangan migas di Iran, yaitu Ab-Teymour dan Mansouri yang memiliki estimasi cadangan minyak masing-masing lebih dari 1,5 miliar barel.
Penyerahan proposal tersebut dilakukan oleh Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam kepada Deputy on Engineering and Development National Iranian Oil Company (NIOC) Gholamreza Manoucherhri disaksikan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namzar Zanganeh, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Islam Iran Octavino Alimudin. Delegasi Indonesia berkunjung ke Iran pada 24 Februari hingga 28 Februari 2017, salah satunya membahas kelanjutan proposal ini.
"Kedua lapangan ini memiliki potensi yang menjanjikan dan sejalan dengan upaya Pertamina untuk terus agresif mengembangkan bisnis hulu ke luar negeri sabagai salah satu langkah strategis dalam mendukung upaya memperkuat ketahanan energi nasional," kata Syamsu lewat siaran pers, Rabu (1/3).
Ia menerangkan, sebelum menyerahkan proposal ke NIOC, Pertamina telah melakukan evaluasi teknis di dua lapangan migas tersebut. Evaluasi teknis yang telah dilakukan Pertamina mengungkapkan kedua lapangan yang terletak di Bangestan, Selatan Iran itu memiliki potensi cadangan masing-masing lapangan lebih dari 1,5 miliar barel dengan potensi produksi masing-masing dapat mencapai lebih dari 200 ribu barel per hari.
"Kami sangat mengharapkan proposal ini menjadi landasan kedua perusahaan untuk dapat bernegosiasi langsung pada pengelolaan dua lapangan besar tersebut," tutur Syamsu.
Iran adalah negara dengan cadangan minyak terbesar ke-4 di dunia dengan cadangan minyak terbukti sebesar 157 miliar barel (9,3 persen dari total cadangan terbukti di dunia). Iran juga memiliki cadangan gas terbukti terbesar di dunia sebesar 1,200 TCF (18,2 persen dari total cadangan dunia). Iran juga memiliki cadangan gas terbukti terbesar di dunia sebesar 1,200 TCF (18,2 persen dari total cadangan dunia).
Setelah dicabutnya sanksi Iran, negara tersebut berencana meningkatkan produksi minyaknya yang saat ini sebesar 3,4 juta barel per hari menjadi 4,7 juta barel per hari dalam kurun 5 tahun ke depan. Untuk itu, Iran mengundang perusahaan migas internasional untuk berinvestasi di Iran dalam beberapa tahun kedepan baik melalui proses bilateral maupun tender.
Baca juga: Pertamina Bidik Dua Lapangan Migas Iran