EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan membahas persiapan pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF 2018. Pertemuan tingkat tinggi tersebut akan dihelat di Indonesia dan mengundang ratusan pimpinan bank sentral dari seluruh dunia.
Sri mulyani mengatakan Indonesia menjadi tuan rumah acara tersebut. Ia bersama luhut membentuk panitia dan membahas isu yang akan dibawa dalam pertemuan tahunan itu. "Dalam waktu dekat Pak Luhut akan mengundang kementerian dan lembaga terkait untuk membahas apa saja yang perlu dilakukan," ujar Sri Mulyani di Kantor Menko Maritim, Jumat (3/3).
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan persiapan lain yang harus dilakukan adalah mengenai tempat dan penunjukan event organizer. Nantinya ada pihak dari Bank Dunia yang juga akan datang ke Indonesia untuk mempersiapkan hal tersebut. "Nanti mereka memberi masukan teknis berdasarkan pengalaman negara lain yang pernah menjadi tuan rumah annual meeting," ujar Sri Mulyani.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan pemerintah saat ini sedang mempersiapkan Annual Meeting World Bank dan IMF yang akan diselenggarakan pada 2018 mendatang. Pertemuan tingkat tinggi para menteri keuangan dan petinggi bank sentral dari berbagai negara ini akan diselenggarakan di Bali.
Agus menjelaskan, Presiden Joko Widodo telah meneken surat pembentukan tim panitia nasional dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumberdaya, Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai ketua pelaksana panitia nasional tersebut.
"Pak Presiden sudah setuju panitia nasional untuk siapkan itu. Panitia nasional itu yang mimpin Pak Luhut. Saya dan Bu Menkeu mendampingi. Ini kita harapkan jadi acara yang sukses," ujar Agus Marto saat ditemui di Kantor Menko Maritim, Jumat (24/2).
Agus menjelaskan, peserta yang hadir dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut sekitar 15.000 peserta dari seluruh dunia. Meski acara dihelat 2018 mendatang, acara pre event mulai digelar pada tengah tahun 2017.
"Nanti itu yang hadir 15.000 peserta dan pastinya yang akan hadir menkeu dan gubernur bank sentral dari 200 negara. Biasanya, juga ada internasional organisasi, pimpinan perbankan internasional dan akademisi," ujar Agus.