EKBIS.CO, TOKYO -- Presiden Toshiba Satoshi Tsunakawa mengatakan perusahaan akan menjual kepemilikan saham mayoritas di unit bisnis nuklir di Amerika Serikat (AS), Westinghouse. Sejak membeli Westinghouse pada 2006 silam, perusahaan elektronik Jepang ini terus menderita kerugian.
Toshiba juga telah diberikan izin untuk menunda pelaporan pendapatannya untuk kedua kalinya sampai 11 April. "Kami sedang berupaya keras memelihara pertumbuhan bisnis kami untuk kembali ke pertumbuhan yang stabil untuk tahun fiskal 2018 dan 2019," kata Tsunakawa seperti dilansir BBC, Selasa (14/3).
Keputusan Toshiba untuk melepas bisnis nuklirnya ini membuat saham perusahaan ini naik 0,5 persen pada penutupan perdagangan di bursa Tokyo, Selas (14/3), setelah sebelumnya jatuh hampir 9 persen.
Pada bulan lalu, perusahaan mengumumkan nilai aset bisnis nuklir sebesar 712,5 miliar yen (sekitar 6,3 miliar dolar AS). Angka ini jauh lebih sedikit dari perkiraan awal.
Beberapa analis memperingatkan bahwa masa depan perusahaan mungkin beresiko dengan adanya keputusan ini. Toshiba selama ini dikenal sebagai perusahaan teknologi yang produknya beragam.
Unit bisnis nuklir menyumbang sekitar sepertiga dari pendapatan perusahaan. Namun, bisnis ini tidak membuat keuntungan sejak tahun 2013.