Rabu 15 Mar 2017 21:14 WIB

Neraca Dagang Surplus, Pemerintah Fokus Diversifikasi Pasar Ekspor

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
Peti Kemas
Foto: REPUBLIKA/Wihdan Hidayat
Peti Kemas

EKBIS.CO, JAKARTA - Pemerintah mulai fokus untuk memperluas pasar ekspor Indonesia terutama ke negara-negara nontradisional yang selama ini menyerap produk-produk mentah Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, kinerja perdagangan nantinya akan didorong ke negara-negara seperti India, Pakistan, Iran, dan Afrika Selatan.

Langkah ini memang seiring dengan keinginan pemerintah Indonesia untuk merambah pasar negara anggota IORA. "Bagus kalau pasar memang bergeser ke India. Kita memang inginnya seperti itu," ujar Darmin singkat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (15/3).

Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) teranyar memang menyebutkan bahwa pasar ekspor Indonesia mulai ada perubahan. Hal ini menyusul dinamika ekonomi di negara-negara tujuan utama ekspor Indonesia sebelumnya, yakni perlambatan ekonomi Cina, gejolak ekonomi-politik Amerika Serikat (AS), dan melambatnya daya beli masyarakat Jepang. Data terbaru, India menggeser posisi Jepang di tiga besar negara tujuan ekspor Indonesia.

Perluasan pasar ini juga didukung oleh surplus neraca perdagangan Februari 2017 sebesar  1,32 miliar dolar AS. Rinciannya, nilai ekspor sebesar 12,57 miliar dolar AS dan nilai impornya 11,26 miliar dolar AS. Namun meski begitu, surplus yang terjadi lebih disebabkan oleh nilai impor yang turun lebih dalam dibanding nilai ekspornya.

BPS juga merilis, kinerja perdagangan Februari 2017 diwarnai oleh anjloknya angka ekspor sejumlah komoditas unggulan seperti CPO, minyak mentah, dan tembaga. CPO misalnya, tercatat jatuh hingga 200,7 juta dolar AS, dari Januari ke Februari 2017. Sementara ekspor bahan bakar mineral anjlok hingga 17,91 persen atau 300,6 juta dolar AS.

Sedangkan ekspor tembaga, termasuk konsentratnya, mengalami penurunan hingga 42,3 persen di Februari 2017, dengan nilai 69 juta dolar AS. Penurunan ekspor tembaga bertepatan dengan berhentinya ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia, akibat belum disepakatinya perubahan status kontrak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement